Model Pembelajaran Agama Kristen pada Sekolah Binaan Kristen

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota:

Publisher: BLA-Makassar

Diunduh: 41x

Views 471x

Editor: blamakassar

Abstrak:

Penelitian tentang model pembelajaran bukan hal yang baru dilakukan pada SMA Kristen YPKPM (Yayasan Persekolahan Kristen Protestan Maluku), SMA Kristen Rantepao Toraja Utara dan SMA Kristen Oikumene Manokwari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Model Pendidikan Agama Kristen dalam penelitian ini dihubungkan dengan instrument atau komponen pembelajaran, yaitu tujuan, metode, kurikulum, peserta didik, pemberdayaan guru dan sistem evaluasi. Tujuan pendidikan agama Kristen adalah proses menuju pertumbuhan dan kedewasaan penuh dalam Kristus (Evesus 4;11-16) kedewasaan dalam Kristus mencakup ranah kognitif berupa pengenalan dan pengertian. Ranah afektif adalah pemahaman dan keberanian untuk mempertaruhkan dirinya kepada Allah karena kasih-Nya. Ranah psikomotorik yaitu melayani jemaat agar jemaat dapat tumbuh dalam kebersamaan. Ketiga ranah ini merupakan tujuan Model Pendidikan Agama Kristen.

Semua ranah kedewasaan nampaknya telah dilaksanakan oleh SMA Kristen sasaran kecuali ranah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan keagamaan. Pada SMA Kristen YPKPM Ambon dan SMA Kristen Rantepao yang belum nampak muatan pendidikan multikultural karena belum melaksanakan PP.55 Tahun 2007 pasal 4 ayat (2).

Model pembelajaran di SMA Kristen mengkombinasikan antara kurikulum KTSP dengan Pembelajaran Agama dari Kementrian Agama dan didalam operasionalnya mengalami kelemahan disamping sarana dan prasarana yang belum memadai. Demikian pula belum ada sebuah model pembelajaran agama yang baku yang dapat dijadikan rujukan oleh semua SMA Kristen dibawah binaan Umat Kristen.

Lampiran Tidak Tersedia

EKSEKUTIF SUMMARY

Penelitian Tentang:

PENELITIAN TENTANG MODEL PEMBELAJARAN AGAMA KRISTEN PADA SEKOLAH BINAAN KRISTEN

Penelitian tentang model pembelajaran bukan hal yang baru dilakukan pada SMA Kristen YPKPM (Yayasan Persekolahan Kristen Protestan Maluku), SMA Kristen Rantepao Toraja Utara dan SMA Kristen Oikumene Manokwari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Model Pendidikan Agama Kristen dalam penelitian ini dihubungkan dengan instrument atau komponen pembelajaran, yaitu tujuan, metode, kurikulum, peserta didik, pemberdayaan guru dan sistem evaluasi. Tujuan pendidikan agama Kristen adalah proses menuju pertumbuhan dan kedewasaan penuh dalam Kristus (Evesus 4;11-16) kedewasaan dalam Kristus mencakup ranah kognitif berupa pengenalan dan pengertian. Ranah afektif adalah pemahaman dan keberanian untuk mempertaruhkan dirinya kepada Allah karena kasih-Nya. Ranah psikomotorik yaitu melayani jemaat agar jemaat dapat tumbuh dalam kebersamaan. Ketiga ranah ini merupakan tujuan Model Pendidikan Agama Kristen.

Semua ranah kedewasaan nampaknya telah dilaksanakan oleh SMA Kristen sasaran kecuali ranah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan keagamaan. Pada SMA Kristen YPKPM Ambon dan SMA Kristen Rantepao yang belum nampak muatan pendidikan multikultural karena belum melaksanakan PP.55 Tahun 2007 pasal 4 ayat (2).

Model pembelajaran di SMA Kristen mengkombinasikan antara kurikulum KTSP dengan Pembelajaran Agama dari Kementrian Agama dan didalam operasionalnya mengalami kelemahan disamping sarana dan prasarana yang belum memadai. Demikian pula belum ada sebuah model pembelajaran agama yang baku yang dapat dijadikan rujukan oleh semua SMA Kristen dibawah binaan Umat Kristen.

REKOMENDASI

Untuk memenuhi harapan masyarakat tentang model pembelajaran maka perlu;

1.       Pemerintah perlu mempertimbangkan bantuan sarana dan prasarana pada SMA Kristen.

2.       Pemerintah hendaklah mengamalkan PP No. 55 Tahun 2007 pasal 4 ayat (2) tentang pendidikan agama agar peserta didik memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agamanya dan diajar oleh guru yang seagama sehingga tujuan pendidikan multikultur bisa terlaksana di SMA Kristen.

3.       Perlu dilakukan workshop tentang pengembangan model pembelajaran pendidikan agama Kristen untuk menyatukan persepsi tentang model pembelajaran yang bisa berlaku pada semua SMA Kristen.

 

Penelitian tentang model pembelajaran bukan hal yang baru dilakukan pada SMA Kristen YPKPM (Yayasan Persekolahan Kristen Protestan Maluku), SMA Kristen Rantepao Toraja Utara dan SMA Kristen Oikumene Manokwari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Model Pendidikan Agama Kristen dalam penelitian ini dihubungkan dengan instrument atau komponen pembelajaran, yaitu tujuan, metode, kurikulum, peserta didik, pemberdayaan guru dan sistem evaluasi. Tujuan pendidikan agama Kristen adalah proses menuju pertumbuhan dan kedewasaan penuh dalam Kristus (Evesus 4;11-16) kedewasaan dalam Kristus mencakup ranah kognitif berupa pengenalan dan pengertian. Ranah afektif adalah pemahaman dan keberanian untuk mempertaruhkan dirinya kepada Allah karena kasih-Nya. Ranah psikomotorik yaitu melayani jemaat agar jemaat dapat tumbuh dalam kebersamaan. Ketiga ranah ini merupakan tujuan Model Pendidikan Agama Kristen.

Semua ranah kedewasaan nampaknya telah dilaksanakan oleh SMA Kristen sasaran kecuali ranah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan keagamaan. Pada SMA Kristen YPKPM Ambon dan SMA Kristen Rantepao yang belum nampak muatan pendidikan multikultural karena belum melaksanakan PP.55 Tahun 2007 pasal 4 ayat (2).

Model pembelajaran di SMA Kristen mengkombinasikan antara kurikulum KTSP dengan Pembelajaran Agama dari Kementrian Agama dan didalam operasionalnya mengalami kelemahan disamping sarana dan prasarana yang belum memadai. Demikian pula belum ada sebuah model pembelajaran agama yang baku yang dapat dijadikan rujukan oleh semua SMA Kristen dibawah binaan Umat Kristen.

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia