Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota: Rosidin
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 60x
Views 433x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Keluarga idaman masyarakat adalah keluarga “molah” yaitu tenang, tentram, bahagia, yang berasal dari babat (rupawan), bebet (keturunan) dan bobot (SDM) yang baik; dalam perjalanannya mempunyai anak yang shaleh, menjalankan agama dengan baik, berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan menurut kementerian agama adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya secara selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
Pembinaan dilakukan oleh kementerian Agama bekerja sama dengan berbagai elemen terkait mengingat keluarga sakinah merupakan lintas sektoral dengan memanfaatkan tradisi di masyarakat, seperti maulid, isra’ mi’raj, sejati, selabar, nasehat pernikahan, bimbingan keluarga dan Lomba keluarga sakinah. Sedangkan hasil yang dicapai, antara lain : Pertama, kegiatan keagamaan semakin semarak.; Kedua, pendirian TPQ dan banyak anak masuk sekolah agama baik MTs atau MA; Ketiga, kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan daripada membawa ke seorang beliyan (dukun); Keempat, Kelompok keluarga usaha prasakinah sudah bergerak usahanya dan telah berdiri KSU Keluarga Sakinah Mandiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Gambaran keluarga sakinah menurut Kementrian Agama dan menurut masyarakat,; 2) Pola pembinaan keluarga sakinah; dan 3) Hasil yang dicapai dalam pembinaan Keluarga Sakinah di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini deskriptif – kualitatif dengan sumber data berasal dari lapangan (field research) dan literatur. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi (pengamatan) dan telaah dokumen dengan menggunakan pedoman penelitian lapangan.
Kata kunci : Pembinaan, keluarga, sakinah, lintas sektoral
Keluarga idaman masyarakat adalah keluarga “molah” yaitu tenang, tentram, bahagia, yang berasal dari babat (rupawan), bebet (keturunan) dan bobot (SDM) yang baik; dalam perjalanannya mempunyai anak yang shaleh, menjalankan agama dengan baik, berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan menurut kementerian agama adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya secara selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
Pembinaan dilakukan oleh kementerian Agama bekerja sama dengan berbagai elemen terkait mengingat keluarga sakinah merupakan lintas sektoral dengan memanfaatkan tradisi di masyarakat, seperti maulid, isra’ mi’raj, sejati, selabar, nasehat pernikahan, bimbingan keluarga dan Lomba keluarga sakinah. Sedangkan hasil yang dicapai, antara lain : Pertama, kegiatan keagamaan semakin semarak.; Kedua, pendirian TPQ dan banyak anak masuk sekolah agama baik MTs atau MA; Ketiga, kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan daripada membawa ke seorang beliyan (dukun); Keempat, Kelompok keluarga usaha prasakinah sudah bergerak usahanya dan telah berdiri KSU Keluarga Sakinah Mandiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Gambaran keluarga sakinah menurut Kementrian Agama dan menurut masyarakat,; 2) Pola pembinaan keluarga sakinah; dan 3) Hasil yang dicapai dalam pembinaan Keluarga Sakinah di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini deskriptif – kualitatif dengan sumber data berasal dari lapangan (field research) dan literatur. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi (pengamatan) dan telaah dokumen dengan menggunakan pedoman penelitian lapangan.
Kata kunci : Pembinaan, keluarga, sakinah, lintas sektoral