Kebutuhan pengarusutamaan Islam Wasathiyah penting sebagai upaya preventif berkembangnya paham Islam radikal di kampus. Pengarusutamaan Islam Wasathiyah di perguruan tinggi umum merupakan kebutuhan penting dunia pendidikan. Pengarusutamaan Islam Wasathiyah merupakan upaya menghidupkan nilai-nilai utama seperti: tawassut (prinsip jalan tengah dan lurus), i’tidal (proporsional dan adil), tasamuh (mengakui dan menghormati perbedaan), syura (mengedepankan musyawarah), islah (mengedepankan kebaikan bersama), qudwah (memberikan keteladanan kepemimpinan untuk kemanusiaan), serta muwatonah (mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan). Temuan penelitian “Pemahaman Keagamaan dan Transmisi Ajaran Agama di Kalangan Mahasiswa dalam Konstelasi Kebangsaan” yang dilakukan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang (2018) menghasilkan dua temuan penting. Pertama, pemahaman keagamaan mahasiswa di perguruan tinggi umum beragam atau heterogen. Kedua, transmisi ajaran agama di kampus dilakukan melalui dua jalur yakni jalur internal kampus dan jalur eksternal kampus. Hal ini menjadi penting untuk menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pengarusutamaan Islam Wasathiyah di perguruan tinggi melalui kerjasama antarlembaga dan kementerian terutama Kementerian
Kebutuhan pengarusutamaan Islam Wasathiyah penting sebagai upaya preventif berkembangnya paham Islam radikal di kampus. Pengarusutamaan Islam Wasathiyah di perguruan tinggi umum merupakan kebutuhan penting dunia pendidikan. Pengarusutamaan Islam Wasathiyah merupakan upaya menghidupkan nilai-nilai utama seperti: tawassut (prinsip jalan tengah dan lurus), i’tidal (proporsional dan adil), tasamuh (mengakui dan menghormati perbedaan), syura (mengedepankan musyawarah), islah (mengedepankan kebaikan bersama), qudwah (memberikan keteladanan kepemimpinan untuk kemanusiaan), serta muwatonah (mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan). Temuan penelitian “Pemahaman Keagamaan dan Transmisi Ajaran Agama di Kalangan Mahasiswa dalam Konstelasi Kebangsaan” yang dilakukan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang (2018) menghasilkan dua temuan penting. Pertama, pemahaman keagamaan mahasiswa di perguruan tinggi umum beragam atau heterogen. Kedua, transmisi ajaran agama di kampus dilakukan melalui dua jalur yakni jalur internal kampus dan jalur eksternal kampus. Hal ini menjadi penting untuk menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pengarusutamaan Islam Wasathiyah di perguruan tinggi melalui kerjasama antarlembaga dan kementerian terutama Kementerian