PENGUATAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN DI WILAYAH 3T (TERTINGGAL. TERDALAM DAN TERLUAR) (SUKU ANAK DALAM, SUKU DAYAK IBAN, PULAU ROTE DAN PULAU BURU, DAN SUKU BAJO)

Ketua Penelitian :

Kategori: Evaluasi Kebijakan

Anggota: Muhamad MurtadloMunawiroh

Publisher: PuslitbangPAK

Diunduh: 76x

Views 668x

Editor: adminpusat1

Abstrak:

Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidik di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) merupakan keharusan Perlu dukungan semua pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah dan organisasi  di bidang pendidikan. Kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme tenaga pendidik dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.  Profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Dengan demikian perlu sebuah kebijakan yang dapat megakomodir kebutuhan tersebut, sehingga pemerataan pendidikan dapat dirasakan oleh masyarakat yang hidup di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan terluar).

 

Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidik di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) merupakan keharusan Perlu dukungan semua pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah dan organisasi  di bidang pendidikan. Kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme tenaga pendidik dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.  Profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Dengan demikian perlu sebuah kebijakan yang dapat megakomodir kebutuhan tersebut, sehingga pemerataan pendidikan dapat dirasakan oleh masyarakat yang hidup di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan terluar).

 

Lampiran Tidak Tersedia