Ketua Penelitian : Drs. H. Achmad Sidiq, M.S.I.
Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 74x
Views 561x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Penelitian sejarah Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian sejarah. Berdasarkan inskripsi yang ada di masjid, Masjid Gedhe Kauman dibangun pada tanggal 29 Mei 1773 M atau 1699 J atau 1187 H. Keberadaan Masjid Gedhe Kauman berdasarkan Babad Mangkubumi, Babad Nitik Ngayogya dan Babad Mentawis telah ada sejak masa pemerintahan Hamengku Buwono I. Jadi, pendirian Masjid Gedhe dimulai pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1773 M. Lokasi masjid yang berada di sebelah barat alun-alun dan berada di sebelah kiri keraton merujuk pada tata kota kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Arsitektur Masjid Gedhe bercorak bangunan masjid tradisional Jawa dengan ciri-ciri (1) denahnya persegi empat atau bujur sangkar (2) atapnya bertumpang atau bertingkat tiga (3) mempunyai serambi (surambi) di depan (4) terdapat kolam di depan dan samping masjid, (5) di sekitar masjid diberi pagar tembok dalam dan tembok luar.
Masjid Gedhe sebagai masjid kraton Yogyakarta memiliki fungsi utama sebagai tempat ibadah yang melekat sejak dahulu hingga sekarang. Fungsi lain masjid yaitu sebagai wahana perjuangan di masa penjajahan, wahana Islamisasi, kajian keagamaan, sosial kemasyarakatan, dan fungsi pengembangan budaya melalui Sekaten.
Key words : Sejarah Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, arsitektur Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, fungsi Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.
Penelitian sejarah Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian sejarah. Berdasarkan inskripsi yang ada di masjid, Masjid Gedhe Kauman dibangun pada tanggal 29 Mei 1773 M atau 1699 J atau 1187 H. Keberadaan Masjid Gedhe Kauman berdasarkan Babad Mangkubumi, Babad Nitik Ngayogya dan Babad Mentawis telah ada sejak masa pemerintahan Hamengku Buwono I. Jadi, pendirian Masjid Gedhe dimulai pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1773 M. Lokasi masjid yang berada di sebelah barat alun-alun dan berada di sebelah kiri keraton merujuk pada tata kota kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Arsitektur Masjid Gedhe bercorak bangunan masjid tradisional Jawa dengan ciri-ciri (1) denahnya persegi empat atau bujur sangkar (2) atapnya bertumpang atau bertingkat tiga (3) mempunyai serambi (surambi) di depan (4) terdapat kolam di depan dan samping masjid, (5) di sekitar masjid diberi pagar tembok dalam dan tembok luar.
Masjid Gedhe sebagai masjid kraton Yogyakarta memiliki fungsi utama sebagai tempat ibadah yang melekat sejak dahulu hingga sekarang. Fungsi lain masjid yaitu sebagai wahana perjuangan di masa penjajahan, wahana Islamisasi, kajian keagamaan, sosial kemasyarakatan, dan fungsi pengembangan budaya melalui Sekaten.
Key words : Sejarah Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, arsitektur Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, fungsi Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.