Ketua Penelitian : Drs. H. Achmad Sidiq, M.S.I.
Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota: Zakiyah
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 51x
Views 716x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Keberadaan ulama atau kyai mempunyai peran penting dalam dinamika kehidupan dan pemikiran di Indonesia. Dalam bidang pemikiran, ulama-ulama telah banyak memproduksi karya-karya tulis yang sangat berharga. Diantaranya adalah Kyai Nur Iman. Ia telah menulis beberapa kitab yaitu kitab al-Saniy al-Maṭolib, Taqwim, dan Ar-Risalah.
Sementara itu, penelitian ini fokus pada kitab al-Saniy al-Maṭolib yang membahas masalah ilmu nahwu dengan penjelasan tasawuf. Terdapat tiga hal yang dilihat dan dipaparkan yakni; bagaimana profil kyai Nur Iman, bagaimana kondisi kitab al-Saniy al-Matholib dan apa isi kitab al-Saniy al-Matholib. Adapun data dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi dan dilihat dengan ilmu tasawuf sebagai ilmu induknya.
Hasil penelitian ini menunjuukan bahwa Kyai Nur Iman adalah seorang Ulama abad 18 M yang telah menghasilkan karya tulis berupa beberapa kitab. Ia adalah putra dari Amangkurat IV/Amangkurat Jawa raja dari kerajaan Mataram. Masa kecil hingga menjelang dewasa ia habiskan di pesantren di Gedangan Surabaya. Selanjutnya ia kembali ke keraton Kartasura dan kemudian memilih tinggal di luar istana untuk menyiarkan agama Islam. Awalnya ia bertempat tinggal di Gegulu, kemudian Kerisan, dan akhirnya menetap di Mlangi Yogyakarta sampai akhir hayatnya.
Kitab al-Saniy al-Maṭolib yang menjadi fokus penelitian diperkirakan ditulis pada akhir abad 18an dan atau awal abad 19an. Ditulis dengan bahasa dan aksara Arab. membahas masalah ilmu nahwu dengan penjelasan ilmu tasawuf. Kaidah-kaidah gramatika bahasa Arab dijelaskan mengenai makna simboliknya.
Keberadaan ulama atau kyai mempunyai peran penting dalam dinamika kehidupan dan pemikiran di Indonesia. Dalam bidang pemikiran, ulama-ulama telah banyak memproduksi karya-karya tulis yang sangat berharga. Diantaranya adalah Kyai Nur Iman. Ia telah menulis beberapa kitab yaitu kitab al-Saniy al-Maṭolib, Taqwim, dan Ar-Risalah.
Sementara itu, penelitian ini fokus pada kitab al-Saniy al-Maṭolib yang membahas masalah ilmu nahwu dengan penjelasan tasawuf. Terdapat tiga hal yang dilihat dan dipaparkan yakni; bagaimana profil kyai Nur Iman, bagaimana kondisi kitab al-Saniy al-Matholib dan apa isi kitab al-Saniy al-Matholib. Adapun data dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi dan dilihat dengan ilmu tasawuf sebagai ilmu induknya.
Hasil penelitian ini menunjuukan bahwa Kyai Nur Iman adalah seorang Ulama abad 18 M yang telah menghasilkan karya tulis berupa beberapa kitab. Ia adalah putra dari Amangkurat IV/Amangkurat Jawa raja dari kerajaan Mataram. Masa kecil hingga menjelang dewasa ia habiskan di pesantren di Gedangan Surabaya. Selanjutnya ia kembali ke keraton Kartasura dan kemudian memilih tinggal di luar istana untuk menyiarkan agama Islam. Awalnya ia bertempat tinggal di Gegulu, kemudian Kerisan, dan akhirnya menetap di Mlangi Yogyakarta sampai akhir hayatnya.
Kitab al-Saniy al-Maṭolib yang menjadi fokus penelitian diperkirakan ditulis pada akhir abad 18an dan atau awal abad 19an. Ditulis dengan bahasa dan aksara Arab. membahas masalah ilmu nahwu dengan penjelasan ilmu tasawuf. Kaidah-kaidah gramatika bahasa Arab dijelaskan mengenai makna simboliknya.