Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: BLA-Makassar
Diunduh: 40x
Views 615x
Editor: blamakassar
Abstrak:
Banyak ulama local yang mampu menelorkan karya tulis dalam berbagai disiplin ilmu keagamaan (Islam) yang merupakan bagian dari khazanah budaya dan kekayaan intelektual bangsa yang seharusnya mendapatkan perhatian yang tinggi. Namun demikian, karya-karya itu banyak yang cenderung diabaikan. Sehubungan dengan itu, menginventalisir dan mengkaji karya-karya tulis mereka perlu segera dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun biografi ulama local yang diteliti, dalam hal ini kehidupan pribadi, kehidupan akademik dan kehidupan social dan keagamaan mereka, serta menginventrisir dan mendeskripsikan karya-karya tulisnya yang diketemukan dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data : observasi, wawancara dan studi dokumen dan pustaka. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif.
Sasaran penelitian adalah ulama yang memiliki karya tulis. Setelah dilakukan studi penjejakan ditetapkakn 8 ulama, yaitu : K.H. Daud Ismail di Kabupaten Soppeng, K.H. Hamzah Maluang di Kabupaten Wajo, K.H. Abduh Pabbaja di Kota Pare-Pare, K.H. Abd. Muin Yusuf di Kabupaten Sidrap, K.H. Muhammad Saleh di Kabupaten Polman, K.H. Abdurrahman Qadir di Kabupaten Majene, K.H. Djafar Sabran di Kota Samarinda, dan Ust. Abdullah Said di Kota Balikpapan.
BIOGRAFI DAN KARYA TULIS ULAMA LOKAL DI KAWASAN TIMUR INDONESIA
LATAR BELAKANG Ulama memiliki posisi penting dan strategis dalam masyarakat. Mereka tampil sebagai makelar budaya, pemimpin tradisional, mediator dan dinamisator pembangunan, dan sebagai warasatul ambiya dalam mengawal spiritual masyarakat. Mereka merupakan elit agama yang mendapat pengakuan umatnya karena kedalaman ilmunya dan ketinggian moral dan akhlaknya sehingga tampil sebagai panutan dari segi keikhlasan dan dedikasinya. Karena itu, pengungkapan kembali biografinya, selain memperkaya khazanah budaya dan keagamaan, juga dapat dijadikan patron moral dan etika dalam kehidupan masayarakat. Banyak ulama local yang mampu menelorkan karya tulis dalam berbagai disiplin ilmu keagamaan (Islam) yang merupakan bagian dari khazanah budaya dan kekayaan intelektual bangsa yang seharusnya mendapatkan perhatian yang tinggi. Namun demikian, karya-karya itu banyak yang cenderung diabaikan. Sehubungan dengan itu, menginventalisir dan mengkaji karya-karya tulis mereka perlu segera dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun biografi ulama local yang diteliti, dalam hal ini kehidupan pribadi, kehidupan akademik dan kehidupan social dan keagamaan mereka, serta menginventrisir dan mendeskripsikan karya-karya tulisnya yang diketemukan dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data : observasi, wawancara dan studi dokumen dan pustaka. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif. Sasaran penelitian adalah ulama yang memiliki karya tulis. Setelah dilakukan studi penjejakan ditetapkakn 8 ulama, yaitu : K.H. Daud Ismail di Kabupaten Soppeng, K.H. Hamzah Maluang di Kabupaten Wajo, K.H. Abduh Pabbaja di Kota Pare-Pare, K.H. Abd. Muin Yusuf di Kabupaten Sidrap, K.H. Muhammad Saleh di Kabupaten Polman, K.H. Abdurrahman Qadir di Kabupaten Majene, K.H. Djafar Sabran di Kota Samarinda, dan Ust. Abdullah Said di Kota Balikpapan. TEMUAN K.H. Daud Ismail (1908-2006) adalah ulama kelahiran Soppeng yang pernah belajar pada beberapa ulama di Sulawesi Selatan, terutama pada K.H. Muhammad As’ad, Pimpinan MAI Wajo selama 12 tahun. Berbagai aktivitas yang telah dilakoninya, terutama di bidang pendidikan dan kepenghuluan. Banyak sifat dan sikap terpuji terakumulasi padanya sehingga diakui sebagai ulama kharismatik dan berwibawa. Ia sangat tawadhu’, bijaksana, akomodatif, santun, tidak emosional, tidak diskriminatif, teguh pada prinsip, istiqamah, dan gemar membaca. Ia banyak menulis tentang terjemah dan Tafsir Al Qur’an dalam bahasa Bugis pada majalah Risalah As’adiyah. Karyanya yang monumental adalah Tafsir Al Munir, terjemah dan tafsir Al Qur’an 30 Juz dalam bahasa Bugis. Selain itu diketemukan juga 5 buah tulisan lainnya. AG. H. Hamzah Manguluang (1925-2000) adalah ulama kelahiran Wajo yang telah mengikuti pendidikan pada MAI Wajo dibawa asuhan K.H. Muhammad As’ad, mulai Ibtidaiyah sampai Aliyah. Aktivitasnya lebih banyak di bidang pendidikan, sebagai guru negeri, dan sebagai unsure pimpinan pada Pesantren As’adiyah (MAI Wajo). Ia termasuk ulama kreatif, banyak menulis pada majalah bulanan Risalah As’adiyah tentang Tafsir, Fiqhi, dan Tasawuf. Ia menerjemahkan Al Qur’an 30 Juz dalam bahasa Bugis. Selain tulisannya tersebut, saat penelitian ini diketemukan 17 buah karya tulisnya, pada umumnya di bidang Fiqhi. K.H. Muhammad Abduh Pabbajah (w. 2009) adalah ulama Pare-Pare kelahiran Allakuang Sidrap. Ia telah belajar pada MAI Wajo pada tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Ia merupakan ulama yang teguh pada prinsip. Ia aktif di bidang pendidikan sebagai guru, sebagai pimpinan DDI, sebagai dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Cabang Pare-Pare, dan mendirikan serta memimpin Pesantren Al Furqan Pare-Pare. Ia merupakan ulama kreatif, namun karya tulisnya yang diketemukan adalah Tafsir Al Qur’an dalam bahasa Bugis (ditemukan 6 jilid), dan 7 buah tulisan lainnya. Tulisannya tentang kepemudaan banyak dimuat pada Risalah As’adiyah. K.H. Abdul Muin Yusuf (1920-2004) adalah ulama kelahiran di Rappang Sidrap yang telah mengikuti pendidikan pada berbagai sekolah, seperti Madrasah Ainur Rafiq, Inlansche School, As’adiyah Sengkang (tamat tsanawiyah), Normal Islam Majene, Perguruan Tinggi Darul Falah di Mekah (1947-1949). Ia pernah bergabung dengan DI/TII, menjadi anggota DPRD Sidrap dari Partai NU kemudian pindah ke Golkar. Dibidang pendidikan, ia mendirikan Pesantren Al Urwatul Wutsqa di Sidrap. Ia dikenal sebagai tokoh moderat tidak fanatisme mazhab. Karya tulisnya yang diketemukan ada 4 buah., dan yang monumental adalah Tafsir al-Muin , tafsir Al Qur’an 30 juz berbahasa Bugis. Selain itu banyak karyanya berupa kaset tentang Fiqhi dan Tafsir. K.H. Muhammad Saleh (lahir 1913) adalah ulama kelahiran Pambusuang, Polman yang belajar di Mekah selama 11 tahun, bahkan pernah mengajar di Masjidil Haram. Di Mekah belajar ilmu tasawuf di samping ilmu lainnya, dan sekembalinyadi Polman terkenal sebagai pembawa dan pemimpin Tarekat Qadiriyah. Karya tulisnya adalah : Hikmah dalam Hikam dan Rahasia Sufi Mengenal Diri. K.H. Abdurrahman Qadir (lahir 1917) adalah ulama kelahiran Majene yang terkenal pembawa Tariqat Naqsabandiyah dan tercatat sebagai mursyid ke-36. Berbagai pendidikan formal yang telah dilaluinya, baik di kampungnya maupun di Mekah, dan pendidikan non formal pada Syekh Hasan Al Yamani (sekitar 10 tahun). Karya tulisnya yang diketemukan ada 5 buah, semua berkaitan dengan Tasawuf. K.H. Djafar Sabran ulama Samarinda kelahiran Hulu Sungai Utara. Ia dikenal dengan tasawuf akhlaqiahnya yang dapat ditemukan dalam karya tulisnya Risalah Do’a, Risalah Tauhid, Risalah Tasawuf, Khutbah Jumat dan Hari Raya, Risalah Shalat Fardu, Kumpulan Sayir-Syair kitab terjemahan. Ust. Abdullah Said adalah ulama Balikpapan kelahiran SInjai, Sulsel yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Hidayatullah. Karya tulisnya yang diketemukan cukup banyak 42 buah, dalam berbagai hal. Aktif menulis di Kajian Utama Majalah Suara Hidayatullah (Sekitar 1982-1994) dan diktat kuliah pada Pesantren Hidayatullah. Karya tulisnya dalam bentuk buku, tulisan tangan, diktat stensilan, majalah terbitan, khutbah-khutbah, catatan harian dan lain-lain. REKOMENDASI 1. Perlu Penelitian lanjutan biografi dan karya tulis ulama local lainnya. 2. Buku-buku karya tulis ulama local perlu diterbitkan dengan dana Pemerintah untuk sosialisasi lebih luas. 3. Diperlukan kajian (Content analysis) terhadap karya tulis ulama local yang representative untuk mengungkap relevansinya dengan kekinian. 4. Perlu diadakan Workshop Penulisan Karya Ilmiah layak publikasi bagi ulama local.
|
Banyak ulama local yang mampu menelorkan karya tulis dalam berbagai disiplin ilmu keagamaan (Islam) yang merupakan bagian dari khazanah budaya dan kekayaan intelektual bangsa yang seharusnya mendapatkan perhatian yang tinggi. Namun demikian, karya-karya itu banyak yang cenderung diabaikan. Sehubungan dengan itu, menginventalisir dan mengkaji karya-karya tulis mereka perlu segera dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun biografi ulama local yang diteliti, dalam hal ini kehidupan pribadi, kehidupan akademik dan kehidupan social dan keagamaan mereka, serta menginventrisir dan mendeskripsikan karya-karya tulisnya yang diketemukan dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data : observasi, wawancara dan studi dokumen dan pustaka. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif.
Sasaran penelitian adalah ulama yang memiliki karya tulis. Setelah dilakukan studi penjejakan ditetapkakn 8 ulama, yaitu : K.H. Daud Ismail di Kabupaten Soppeng, K.H. Hamzah Maluang di Kabupaten Wajo, K.H. Abduh Pabbaja di Kota Pare-Pare, K.H. Abd. Muin Yusuf di Kabupaten Sidrap, K.H. Muhammad Saleh di Kabupaten Polman, K.H. Abdurrahman Qadir di Kabupaten Majene, K.H. Djafar Sabran di Kota Samarinda, dan Ust. Abdullah Said di Kota Balikpapan.