Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: BLA-Makassar
Diunduh: 52x
Views 356x
Editor: blamakassar
Abstrak:
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mengangkat pertanyaan : Tradisi lisan apa saja yang ada dalam siklus hidup masyarakat dan unsure pendidikan apa saja yang ada dalam tradisi lisan sebagai media pendidikan bagi masysrakat?
Penelitian ini merupaka penelitian kualitatif dengan strategi ethnografi praktis. Tradisi lisan merupakan fenomena humanistic, sehingga perlu didekati dengan paham manusiawi. Adapun langkah-langkah peneiti di lapangan : 1) peneliti menginventarisir dan memetakan tradisi lisan ; 2) mengambil salah satu tradisi lisan yang ada dalam siklus hidup; 3) merekam, 4) mentranskrip; 5) menerjemahkan ; 6) dikembalikan kepada pemangku (pemilik) tradisi lisan; 7) perbaikan pertama; 8) dikembalikan lagi untuk dikoreksi; 9) perbaikan kedua dan; 10) dianalisis
EXECUTIVE SUMMARY Penelitian Tentang: INVENTARISASI TRADISI LISAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA PENDAHULUAN Salah satu tujuan penelitian lektur keagamaan adalah untuk dapat menjadi sarana pengembangan keagamaan yang lapang dan toleran selaras dengan wawasan kebangsaan dan kebhinekaan. Hal ini menjadi sangat penting di tengah kecenderungan bergantinya budaya asli kedaerahan dan melebur ke dalam budaya global yang dianggap sebagai kebutuhan dan tuntutan hidup zaman modern. Di antaranya budaya asli kedaerahan itu dalam bentuk tradisi lisan. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mengangkat pertanyaan : Tradisi lisan apa saja yang ada dalam siklus hidup masyarakat dan unsure pendidikan apa saja yang ada dalam tradisi lisan sebagai media pendidikan bagi masysrakat? Penelitian ini merupaka penelitian kualitatif dengan strategi ethnografi praktis. Tradisi lisan merupakan fenomena humanistic, sehingga perlu didekati dengan paham manusiawi. Adapun langkah-langkah peneiti di lapangan : 1) peneliti menginventarisir dan memetakan tradisi lisan ; 2) mengambil salah satu tradisi lisan yang ada dalam siklus hidup; 3) merekam, 4) mentranskrip; 5) menerjemahkan ; 6) dikembalikan kepada pemangku (pemilik) tradisi lisan; 7) perbaikan pertama; 8) dikembalikan lagi untuk dikoreksi; 9) perbaikan kedua dan; 10) dianalisis.
TEMUAN Provinsi Gorontalo, terdapat 14 ragam tradisi lisan yang sempat diinventarisir kemudian dikelompokkan menjadi empat kategori. Adapun kategori dan ragam tersebut adalah : a) Kategori puisi yang berhubungan dengan upacara adat, yakni : (1) Tuja’I, (2) Palebohu, (3) Tinilo, (4) Mala-mala. b) Kategori puisi yang berhubungan dengan pandangan hidup (filsafat), yakni: (5) taleningo, (6) leningo, (7) lumadu, (8) bungga, dan (9) bonito. c) Ketegori cerita yang berhubungan dengan dokumnetasi lisan transformasi peristiwa penting seperti sejarah dan dongeng. Yakni : (12) tanggomo, (13) wungguli, dan (14) pilu.
Provinsi Kalimantan Timur, tradisi lisan yang ditemukan diantaranya : 1) tradisi lisan membuka lahan, 2) penenaman padi, 3) panen padi, 4) membangun rumah , 5) upaca perkawinan, 6) kelahiran, dan lain-lain.
Upacara life cycle yang didalamnya terdapat tradisi kelisanan. Tradisi kelisanan yang ada dalam life cycle tersebut sarat dengan nilai-nilai pendidikan agama. Adapun nilai-nilai pendidikan agama yang terdapat dalam tradisi lisan di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Kalimantan Timur, antara lain : 1) kegotongroyongan; 2) kebersamaan; 3) saling menghormati doa-doa; 4) kejujuran; 5) kesetiakawanan; 6) toleransi; 7) keikhlasan; 8) kritik social, dan lain-lain.
REKOMENDASI Berdasarkan pada hasil temuan di atas, peneliti merekomendasikan : 1. Masyarakat di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Kalimantan Timur sadar akan posisi pentingnya orisinalitas tradisi lisan sebagai warisan budaya bangsa yang begitu tinggi nilainya dan perlu dipertahankan kelestariannya. 2. Tokoh masyarakat bersama pemerintah memberikan dukungan informasi tentang pentingnya menjada budaya bangsa, khususnya tradisi lisan, dan berperan aktif bersama masyarakat dalam pelestarian tradisi-tradisi lisan dengan jalan memasukkannya dalam pelajaran muatan local berdasarkan lokalitas. 3. Follow up dari penelitian ini perlu dilakukan workshop pembahasan tradisi lisan sebagai tema penting untuk dijadikan sebagai salah satu muatan local dalam kurikulum pendidikan sekolah. 4. perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang sastra lisan yang mendalam untuk setiap fase siklus hidup masyarakat Kawasan Timur Indonesia. |
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mengangkat pertanyaan : Tradisi lisan apa saja yang ada dalam siklus hidup masyarakat dan unsure pendidikan apa saja yang ada dalam tradisi lisan sebagai media pendidikan bagi masysrakat?
Penelitian ini merupaka penelitian kualitatif dengan strategi ethnografi praktis. Tradisi lisan merupakan fenomena humanistic, sehingga perlu didekati dengan paham manusiawi. Adapun langkah-langkah peneiti di lapangan : 1) peneliti menginventarisir dan memetakan tradisi lisan ; 2) mengambil salah satu tradisi lisan yang ada dalam siklus hidup; 3) merekam, 4) mentranskrip; 5) menerjemahkan ; 6) dikembalikan kepada pemangku (pemilik) tradisi lisan; 7) perbaikan pertama; 8) dikembalikan lagi untuk dikoreksi; 9) perbaikan kedua dan; 10) dianalisis