Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: BLA-Makassar
Diunduh: 36x
Views 385x
Editor: blamakassar
Abstrak:
Penelitian ini adalah penelitian sejarah social Islam yang dilakukan di Sulawesi barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, MalukuUtara dan Papaua Barat. Penelitian ini dilakukan dalam rangka merekonstruksi proses Islamsiasi pada kerajaan/kesultanan/ daerah local di kawasan timur Indonesia sebagai bahan integral dan NKRI. Sejarah dan proses Islamisasi menjadi salah satu pilar penting dalam pembentukan konstruksi sisio-kultural masyarakat Indonesia. Dengan mendeskripsikan proses Islamisasi pada ranah social-politik serta pengaruh Islam dalam perubahan sosio-kutural diharapkan dapat menajdi referansi dalam mengetahi potensi kehidupan social masyarakat di kawasan timur Indonesia serta akan sanagat berguna dalam pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama secara umum di Indonesia. Dan hal ini sesuai dengan salah satu amahan dalam RPJMN kementerian Agama RI tahun 2009-2014 dalam hal pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama di Indonesia.
Yang dimaksud Islamisasi dalam proses penelitian ini merupakan proses yang tak peernah berhenti yang diawali penerimaan atau konversi secara massif e dalam Islam baik proses dialog maupun dengan hudaya local setempat yang akhirnya membentuk suatu tatanan baru dalam pranata sosio-kultural suatu masyarakat.
EXECUTIVE SUMMARY Penelitian Tentang: Sejarah Sosial Islam di KTI
Pendahuluan Penelitian ini adalah penelitian sejarah social Islam yang dilakukan di Sulawesi barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, MalukuUtara dan Papaua Barat. Penelitian ini dilakukan dalam rangka merekonstruksi proses Islamsiasi pada kerajaan/kesultanan/ daerah local di kawasan timur Indonesia sebagai bahan integral dan NKRI. Sejarah dan proses Islamisasi menjadi salah satu pilar penting dalam pembentukan konstruksi sisio-kultural masyarakat Indonesia. Dengan mendeskripsikan proses Islamisasi pada ranah social-politik serta pengaruh Islam dalam perubahan sosio-kutural diharapkan dapat menajdi referansi dalam mengetahi potensi kehidupan social masyarakat di kawasan timur Indonesia serta akan sanagat berguna dalam pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama secara umum di Indonesia. Dan hal ini sesuai dengan salah satu amahan dalam RPJMN kementerian Agama RI tahun 2009-2014 dalam hal pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama di Indonesia. Yang dimaksud Islamisasi dalam proses penelitian ini merupakan proses yang tak peernah berhenti yang diawali penerimaan atau konversi secara massif e dalam Islam baik proses dialog maupun dengan hudaya local setempat yang akhirnya membentuk suatu tatanan baru dalam pranata sosio-kultural suatu masyarakat.
Temuan Hasil Penelitian Sejarah dan proses Islamisasi yang berlangsung di Kwasan Timur Indonesia berlangsung secara damai dan tanpa ada gesekan yang berarti dengan masyarakat dan budaya local. Meskipun Islam yang diterima secara top down dari raja yang kemudian diikuti secara massif oleh rakyatnya. Namun dalam perjalanannya, penduduk setempat pada umumnya menerima islam secara sukarela dan secara alamiah melkauakan proses adaptasi dan akulturasi budaya dengan nilai dan ajaran Islam hingga Islam pun merasuk secara lebih dalam pada hamper seluruh lini kehidupan masyarakat, bai secara individu maupun komunal. Namun, berbeda dengan daerah lain, terutama dari penelitian di daerah Sorong Papua Barat proses Islamisasi melalui penetrasi cultural lewat kalangan middle class, yaitu guru-guru agama, pedagang, serta pendatang muslim kelas menengah lainnya dan daerah tersebut Islam belum diterima secara massif oleh masyarakat setempat sehingga umat Islam di daerah tersebut masih menjadi pemeluk minoritas. Pada umumnya proses Islamisasi ini kemudian merekonstruksi tatanan, pranata dan struktur social dan cultural masyarakat. Islam dan budaya lokalitas saling menyapa dan saling mengisi hingga Islam pun menjadi bagian dari identitas dan budaya masyarakat. Bahkan lebih dari itu islam pun menjadi elemen utama yang mewarnai hamper setipa bidang social kehisupan masyarakat. Islam akhirnya terekontruksi pada tatanan nilai dan norma serta terimplementasi pada praktik ritus adat. Dengan kata lain, pada umumnya Islamisasi di Kawasan Timur Indonesia menghasilkan Islam yang teradatkan dan adat yang terislamkan. Dan terkhsusus di daerah papua Baat, proses Islamisasi tida semassif daerah yang lain sehingga umat Islam disama mengalami tantangan dalam hal interaksi multikutural yang sangat rentan memicuh konflik horisontal. Dengan mengenal Islamisasi dalam bingkai sejarah social maka menjadi informasi di awal bagi pemerintah untuk mengenal pranata dan nilai social yang dapat dikembangkan lebih jauh, khususunya oleh Kementerian Agama guna pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama yang lebih dinamis, harmonis, dan kondusif dalam bingkai NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Rekomedasi Akhirnya penelitian ini melahirkan beberapa rekomendasi sebagai acuan rencana tindak lanjut kebijakan dari Kementerian Agama RI, yaitu perlunya diangkat kembali secara lebih komprehensif proses islamisasi pada ranah sosio-kultural pada masyarakat muslim di kawasan Timur Indonesia, melalu penelitian lanjutan serta workshop yang berkenan dengan hal tersebut. Perlunya dibentuk pusat sejarah dan kebudayaan islam di tiap-tiap daerah. Pelestarian adan dan tradisi local yang bernafaskan Islam dan sarat dengan pesan-pesan kearifan yang dapat dijadikan sebagai perangkat nilai yang dapat membangun suasana kehidupan beeragama yang harmonis. Transformasi dan integrasi sejarah Islam pada aras local dalam kurikulum muatan local pada ranah pendidikan formal. Dan Terkhususn untuk daerah papua Barat dan daerah rentan konflik lainnya, perlu upaya membangun semangat multikulturalisme melalui kegiatan workshop yang memeprtemukan semua elemen agama untuk mencegah kemungkinan munculnya ketegangan identitas. Serta perlunya pembinaan keagamaan yang intensif oleh Kementerian Agama setempat, khususnya pada masyarakat marginal dan pedalaman untuk merangsang gairah belajar mereka terhadap agama Islam. |
Penelitian ini adalah penelitian sejarah social Islam yang dilakukan di Sulawesi barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, MalukuUtara dan Papaua Barat. Penelitian ini dilakukan dalam rangka merekonstruksi proses Islamsiasi pada kerajaan/kesultanan/ daerah local di kawasan timur Indonesia sebagai bahan integral dan NKRI. Sejarah dan proses Islamisasi menjadi salah satu pilar penting dalam pembentukan konstruksi sisio-kultural masyarakat Indonesia. Dengan mendeskripsikan proses Islamisasi pada ranah social-politik serta pengaruh Islam dalam perubahan sosio-kutural diharapkan dapat menajdi referansi dalam mengetahi potensi kehidupan social masyarakat di kawasan timur Indonesia serta akan sanagat berguna dalam pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama secara umum di Indonesia. Dan hal ini sesuai dengan salah satu amahan dalam RPJMN kementerian Agama RI tahun 2009-2014 dalam hal pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama di Indonesia.
Yang dimaksud Islamisasi dalam proses penelitian ini merupakan proses yang tak peernah berhenti yang diawali penerimaan atau konversi secara massif e dalam Islam baik proses dialog maupun dengan hudaya local setempat yang akhirnya membentuk suatu tatanan baru dalam pranata sosio-kultural suatu masyarakat.