Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 34x
Views 319x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Dr. Arifuddin Ismail, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud mengetahui program kegiatan yang terkait dengan pembentukan pemikiran keagamaan mahasiswa di UGM. Penelitian ini menggunakan mixed methods, yaitu penggabungan metode kualitatif dengan kuantitatif. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa program kegiatan keagamaan mahasiswa UGM sudah dirancang sesuai dengan aturan formal yaitu menuangkan ke dalam perkuliahan dengan 2 SKS, di samping itu diberi muatan penguatan melalui program asistensi sebagai suplemen. Implementasi pembelajaran keagamaan itu tampak bervariasi, ada yang radikal, moderat bahkan cenderung pluralis. Varian itu rupanya terkait dengan sentuhan ketika mengikuti program aistensi yang dilanjutkan dengan pengajian rutinitas kampus, dan ada juga yang diperoleh melalui aktivitas mengikuti organisasi ekstra universiter. Varian itu menunjukkan adanya dinamika keberagamaan sekaligus menciptakan potensi konflik yang sebelumnya tidak terdeteksi bahkan tidak terprediksi oleh pihak penyelenggara universitas. Realitas ini menjadi renungan untuk merancang formulasi pembelajaran keagamaan yang lebih kondusif guna membangun suasana keilmuan dan keilmiahan yang lebih demokratis.
Kata kunci: pemikiran, gerakan, keagamaan, pluralitas, moderat dan radikal.
Dr. Arifuddin Ismail, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud mengetahui program kegiatan yang terkait dengan pembentukan pemikiran keagamaan mahasiswa di UGM. Penelitian ini menggunakan mixed methods, yaitu penggabungan metode kualitatif dengan kuantitatif. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa program kegiatan keagamaan mahasiswa UGM sudah dirancang sesuai dengan aturan formal yaitu menuangkan ke dalam perkuliahan dengan 2 SKS, di samping itu diberi muatan penguatan melalui program asistensi sebagai suplemen. Implementasi pembelajaran keagamaan itu tampak bervariasi, ada yang radikal, moderat bahkan cenderung pluralis. Varian itu rupanya terkait dengan sentuhan ketika mengikuti program aistensi yang dilanjutkan dengan pengajian rutinitas kampus, dan ada juga yang diperoleh melalui aktivitas mengikuti organisasi ekstra universiter. Varian itu menunjukkan adanya dinamika keberagamaan sekaligus menciptakan potensi konflik yang sebelumnya tidak terdeteksi bahkan tidak terprediksi oleh pihak penyelenggara universitas. Realitas ini menjadi renungan untuk merancang formulasi pembelajaran keagamaan yang lebih kondusif guna membangun suasana keilmuan dan keilmiahan yang lebih demokratis.
Kata kunci: pemikiran, gerakan, keagamaan, pluralitas, moderat dan radikal.