KERAJAAN ISLAM DI SUMENEP MADURA

Ketua Penelitian : Drs. H. Achmad Sidiq, M.S.I.

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: Drs. H. Achmad Sidiq, M.S.I.

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 57x

Views 468x

Editor: blasemarang

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menulusuri proses Islamisasi dan akulturasi di Kraton Sumenep Madura melalui budaya, dan agama. Metode yang digunakan ialah metode sejarah dan arkeologi. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen. Pemerintahan Sumenep diawali sejak dilantiknya Aria Wiraraja menjadi Adipati pada tanggal 31 Oktober 1296 yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Sumenep. Sejak  Pemerintahan Jokotole atau Pangeran Secodiningrat III (1415-1460 M) agama Islam mulai berkembang dengan pesat. Bangunan Kraton yang arsiteknya keturunan Cina bernama Lauw Pia Ngo  menampakkan akulturasi budaya lokal, Timur Tengah (Islam), Cina dan Eropa khususnya Portugis dan Belanda. Hubungan dan toleransi antar etnik dan agama berjalan harmonis dari sejak zaman Raja-Raja hingga sekarang. Hal itu terbukti dengan berdirinya Masjid, Klenteng dan Gereja yang letaknya  berdekatan dalam satu lokasi di Kelurahan Pabean Kota Sumenep. Tradisi dan kesenian masyarakat Sumenep bernuansa Islam.

Kata kunci: Kraton Sumenep, Akulturasi budya, dan Agama.

Lampiran Tidak Tersedia

Penelitian ini bertujuan untuk menulusuri proses Islamisasi dan akulturasi di Kraton Sumenep Madura melalui budaya, dan agama. Metode yang digunakan ialah metode sejarah dan arkeologi. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen. Pemerintahan Sumenep diawali sejak dilantiknya Aria Wiraraja menjadi Adipati pada tanggal 31 Oktober 1296 yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Sumenep. Sejak  Pemerintahan Jokotole atau Pangeran Secodiningrat III (1415-1460 M) agama Islam mulai berkembang dengan pesat. Bangunan Kraton yang arsiteknya keturunan Cina bernama Lauw Pia Ngo  menampakkan akulturasi budaya lokal, Timur Tengah (Islam), Cina dan Eropa khususnya Portugis dan Belanda. Hubungan dan toleransi antar etnik dan agama berjalan harmonis dari sejak zaman Raja-Raja hingga sekarang. Hal itu terbukti dengan berdirinya Masjid, Klenteng dan Gereja yang letaknya  berdekatan dalam satu lokasi di Kelurahan Pabean Kota Sumenep. Tradisi dan kesenian masyarakat Sumenep bernuansa Islam.

Kata kunci: Kraton Sumenep, Akulturasi budya, dan Agama.

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia