AGAMA DAN KEARIFAN LOKAL DALAM KONTEKS KEKINIAN: Model Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Berbasis Komunitas Tengger di Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: Lilam Kadarin Nuriyanto

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 16x

Views 392x

Editor: blasemarang

Abstrak:

Penelitian ini dilakukan di komunitas masyarakat Tengger di Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kearifan lokal, nilai-nilai positif kearifan lokal, dan bentuk tindakan masyarakat dalam upaya penguatan keukunan umat beragama. Agama yang dipeluk Islam, Kristen, dan Hindu. Bentuk kearifan lokal antara lain pembacaan do’a tiga agama didalam setiap kegiatan, kebiasaan saling berkunjung ketika perayaan Karo, bethek sinom yaitu saling membantu ketika ada hajatan, jual beli tanah hanya dikalangan internal masyarakat Tengger, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kepedulian sosial terhadap sesama orang Tengger. Nilai-nilai positif kearifan lokal yang muncul adalah terbinanya kerukunan umat beragam, munculnya solidaritas, Faktor budaya bisa mempersatukan dalam satu wadah adat, Tidak ada pertentangan antara adat dan agama. Dalam penguatan kerukunan umat bergama perlu dibentuk lembaga adat budaya tengger lintas agama dan memasukan adat budaya Tengger ke dalam muatan lokal di sekolah.

Kata Kunci : Kearifan Lokal, Tengger, Kerukunan, Umat Beragama

Lampiran Tidak Tersedia

Penelitian ini dilakukan di komunitas masyarakat Tengger di Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kearifan lokal, nilai-nilai positif kearifan lokal, dan bentuk tindakan masyarakat dalam upaya penguatan keukunan umat beragama. Agama yang dipeluk Islam, Kristen, dan Hindu. Bentuk kearifan lokal antara lain pembacaan do’a tiga agama didalam setiap kegiatan, kebiasaan saling berkunjung ketika perayaan Karo, bethek sinom yaitu saling membantu ketika ada hajatan, jual beli tanah hanya dikalangan internal masyarakat Tengger, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kepedulian sosial terhadap sesama orang Tengger. Nilai-nilai positif kearifan lokal yang muncul adalah terbinanya kerukunan umat beragam, munculnya solidaritas, Faktor budaya bisa mempersatukan dalam satu wadah adat, Tidak ada pertentangan antara adat dan agama. Dalam penguatan kerukunan umat bergama perlu dibentuk lembaga adat budaya tengger lintas agama dan memasukan adat budaya Tengger ke dalam muatan lokal di sekolah.

Kata Kunci : Kearifan Lokal, Tengger, Kerukunan, Umat Beragama

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia