Kategori: Isu Aktual
Anggota:
Publisher: PuslitbangBALK
Diunduh: 130x
Views 1243x
Editor: SekretariatBLD
Abstrak:
Keberadaan media baru berupa internet telah menciptakan ruang publik baru. Ruang ini digunakan oleh individu maupun kelompok Islam untuk memperdebatkan, mendiskusikan, dan mendialogkan agama Islam. Islam diposisikan sebagai realitas sosial yang bisa diperdebatkan di publik. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan ideologi dari ulama satu dan lainnya terkait dengan persoalan agama dan negara maupun persoalan agama itu sendiri. Penelitian ini mengambil sebelas website keislaman untuk diteliti tentang ideologinya. Kesebelas website tersebut adalah Islami.co, Muslim.or.id Konsultasisyariah.com, Voa-Islam.com, Hidayatullah.com, Nu.or.id, Nahimunkar.org, Eramuslim.com, Ibtimes.id, Bincangsyariah.com, dan Rumaysho.com. Masing-masing website memiliki kecenderungan ideologi keagamaan maupun politik yang bisa dikerucutkan menjadi tiga yaitu moderatisme, Islamisme, dan salafisme. Dengan adanya keragaman ideologi di dunia maya, pemerintah perlu untuk menjaga netralitasnya supaya ruang publik tetap bersifat netral, demokratis, dan egaliter.
Keberadaan media baru berupa internet telah menciptakan ruang publik baru. Ruang ini digunakan oleh individu maupun kelompok Islam untuk memperdebatkan, mendiskusikan, dan mendialogkan agama Islam. Islam diposisikan sebagai realitas sosial yang bisa diperdebatkan di publik. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan ideologi dari ulama satu dan lainnya terkait dengan persoalan agama dan negara maupun persoalan agama itu sendiri. Penelitian ini mengambil sebelas website keislaman untuk diteliti tentang ideologinya. Kesebelas website tersebut adalah Islami.co, Muslim.or.id Konsultasisyariah.com, Voa-Islam.com, Hidayatullah.com, Nu.or.id, Nahimunkar.org, Eramuslim.com, Ibtimes.id, Bincangsyariah.com, dan Rumaysho.com. Masing-masing website memiliki kecenderungan ideologi keagamaan maupun politik yang bisa dikerucutkan menjadi tiga yaitu moderatisme, Islamisme, dan salafisme. Dengan adanya keragaman ideologi di dunia maya, pemerintah perlu untuk menjaga netralitasnya supaya ruang publik tetap bersifat netral, demokratis, dan egaliter.