DINAMIKA GERAKAN KEAGAMAAN DALAM KONSTELASI KEBANGSAAN DI KOTA MALANG (Studi Kasus Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Malang)

Ketua Penelitian : H. Dahlan AR

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: H. Dahlan AR

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 51x

Dilihat 353x

Editor: blasemarang

Abstrak:

Latar Belakang

Keterkaitan antara pelaku teror tersebut dengan kelompok keagamaan dan adanya rangkaian aksi kekerasan atas nama agama merupakan salah satu indikasi adanya gerakan radikal keagamaan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kamil (2006) setelah runtuhnya pemerintahan orde baru pada tahun 1998 fundamentalisme Islam di Indonesia semakin menguat. Kelompok ini memmpunyai karakter sebagai berikut; menafsirkan teks-teks agama secara tekstual dan kaku, menyatakan dirinya atau kelompoknya yang mempunyai otoritas sah dalam masalah agama dan menganggap kelompok lainnya sesat, memiliki pendapat bahwa negara Barat merupakan ancaman terhadap ideologi dan keberadaan mereka, melawan paham sekuler, mempunyai kecenderungan radikal dalam mempertahankan dan memperjuangkan ajaran dan ideologi mereka. Selain itu, munculnya gerakan fundamentalisme tersebut sebagai respon terhadap dominasi Barat dan gagalnya negara dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat (Kamil, 2006 seperti dikutip oleh Mufid, 2010b: 15)

Beberapa kelompok keagamaan di Indonesia yang diduga mempunyai kecenderungan fundamentalis dan atau radikal tersebut masih terus mengembangkan ajaran dan ideologinya melalui berbagai media dan cara; misalnya (a) melalui penerbitan bahan bacaan seperti buku dan buletin, (b) melalui penyelenggaraan pendidikan baik formal dan non formal seperti melalui pendidikan di pesantren dan sekolah-sekolah, serta transmisi ajaran melalui forum-forum  pengajian, diskusi-diskusi seperti daurah dan liqa, (c) membangun jaringan dan mengembangkan gerakan di berbagai daerah.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, Balai Penelitian Agama Kementerian Agama semarang akan melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut. Tema ini penting untuk dikaji karena aksi intoleransi dan kekerasan tersebut merupakan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan keutuhan bangsa. Penelitian ini akan melihat permasalahan dari aspek kehidupan keagamaan dari Hizbut Tahrir Indonesia di Malang meliputi fenomena dan aspek gerakannya, serta proses transmisi  ajaran dan ideologi. Hal ini penting dilakukan karena masalah radikalisme keagamaan merupakan masalah yang komplek dan tidak berdiri sendiri.

Latar Belakang

Keterkaitan antara pelaku teror tersebut dengan kelompok keagamaan dan adanya rangkaian aksi kekerasan atas nama agama merupakan salah satu indikasi adanya gerakan radikal keagamaan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kamil (2006) setelah runtuhnya pemerintahan orde baru pada tahun 1998 fundamentalisme Islam di Indonesia semakin menguat. Kelompok ini memmpunyai karakter sebagai berikut; menafsirkan teks-teks agama secara tekstual dan kaku, menyatakan dirinya atau kelompoknya yang mempunyai otoritas sah dalam masalah agama dan menganggap kelompok lainnya sesat, memiliki pendapat bahwa negara Barat merupakan ancaman terhadap ideologi dan keberadaan mereka, melawan paham sekuler, mempunyai kecenderungan radikal dalam mempertahankan dan memperjuangkan ajaran dan ideologi mereka. Selain itu, munculnya gerakan fundamentalisme tersebut sebagai respon terhadap dominasi Barat dan gagalnya negara dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat (Kamil, 2006 seperti dikutip oleh Mufid, 2010b: 15)

Beberapa kelompok keagamaan di Indonesia yang diduga mempunyai kecenderungan fundamentalis dan atau radikal tersebut masih terus mengembangkan ajaran dan ideologinya melalui berbagai media dan cara; misalnya (a) melalui penerbitan bahan bacaan seperti buku dan buletin, (b) melalui penyelenggaraan pendidikan baik formal dan non formal seperti melalui pendidikan di pesantren dan sekolah-sekolah, serta transmisi ajaran melalui forum-forum  pengajian, diskusi-diskusi seperti daurah dan liqa, (c) membangun jaringan dan mengembangkan gerakan di berbagai daerah.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, Balai Penelitian Agama Kementerian Agama semarang akan melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut. Tema ini penting untuk dikaji karena aksi intoleransi dan kekerasan tersebut merupakan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan keutuhan bangsa. Penelitian ini akan melihat permasalahan dari aspek kehidupan keagamaan dari Hizbut Tahrir Indonesia di Malang meliputi fenomena dan aspek gerakannya, serta proses transmisi  ajaran dan ideologi. Hal ini penting dilakukan karena masalah radikalisme keagamaan merupakan masalah yang komplek dan tidak berdiri sendiri.

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia