MODERASI BERAGAMA DALAM KEARIFAN LOKAL DI KAWASAN TIMUR INDONESIA
Ketua Penelitian :
Kategori: Isu Aktual
Anggota:
Publisher: BLA-Makassar
Diunduh: 627x
Dilihat 2748x
Editor: SekretariatBLD
Abstrak:
PERTAMA Penelitian ini menyumbang galian-galian endapan kearifan lokal yang tumbuh subur di
masyarakat. Kearifan lokal yang ditemukan bisa menjadi dibagi menjadi tiga ranah bentuk yakni
1) kearifan lokal yang mengandung nilai, 2) Kearifan lokal yang mengandung norma, 3) Dan
Kearifan lokal yang bersifat praktis.
KEDUA Efektifitas kearifan lokal membangun iklim moderasi beragama, memberikan kesadaran
kultural masyarakatnya dalam membangun damai. Kearifan lokal itu, tumbuh seiring dan seirama
perkembangan dinamika sosial masyarakat yang terus menerus berubah-ubah di tengah
kemajemukan berbangsa dan bernegara. Jika kearifan lokal itu dieksplorasi secara cerdas, maka
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal menjadi benteng terhadap benturan benturan konflik yang kadang datang memecah belah damai di suatu wilayah.
KETIGA Strategi yang dilakukan oleh masyarakat hanyalah bersifat konvensional. Akibat dari
straregi yang konvensinal ini maka nilai agung ini, akan berpotensi hilang dari peradaban sosial.
Jika itu hilang maka Indonesia kehilangan satu nilai leluhur bangsa. Jika konflik terjadi tidak ada
lagi ruang kearifan lokal yang mampu membendung konflik tersebut. Yang terlupakan oleh
kelompok masyarakat kurangnya pemanfatan ruang-ruang media sosial baik cedikiawan,
pemerintah setempat untuk melakukan rijin kafital sosial. bentuk konten kreatif.
PERTAMA Penelitian ini menyumbang galian-galian endapan kearifan lokal yang tumbuh subur di
masyarakat. Kearifan lokal yang ditemukan bisa menjadi dibagi menjadi tiga ranah bentuk yakni
1) kearifan lokal yang mengandung nilai, 2) Kearifan lokal yang mengandung norma, 3) Dan
Kearifan lokal yang bersifat praktis.
KEDUA Efektifitas kearifan lokal membangun iklim moderasi beragama, memberikan kesadaran
kultural masyarakatnya dalam membangun damai. Kearifan lokal itu, tumbuh seiring dan seirama
perkembangan dinamika sosial masyarakat yang terus menerus berubah-ubah di tengah
kemajemukan berbangsa dan bernegara. Jika kearifan lokal itu dieksplorasi secara cerdas, maka
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal menjadi benteng terhadap benturan benturan konflik yang kadang datang memecah belah damai di suatu wilayah.
KETIGA Strategi yang dilakukan oleh masyarakat hanyalah bersifat konvensional. Akibat dari
straregi yang konvensinal ini maka nilai agung ini, akan berpotensi hilang dari peradaban sosial.
Jika itu hilang maka Indonesia kehilangan satu nilai leluhur bangsa. Jika konflik terjadi tidak ada
lagi ruang kearifan lokal yang mampu membendung konflik tersebut. Yang terlupakan oleh
kelompok masyarakat kurangnya pemanfatan ruang-ruang media sosial baik cedikiawan,
pemerintah setempat untuk melakukan rijin kafital sosial. bentuk konten kreatif.