PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER KEAGAMAAN PADA SISWA SMPN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada dasarnya telah menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik, akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajarannya belum terlihat secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu intervensi dalam hal pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam perencanaan skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter keagamaan dan dilengkapi dengan suplemen materi Pendidikan Agama Islam tersebut. Salah satu hal yang diharapkan dengan mengujicobakan modul yang telah dikembangkan adalah adanya perubahan perilaku baik guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Perilaku yang dimaksudkan adalah perilaku positif yang mengarah pada penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik dan perubahan sikap yang dimiliki oleh peserta didik yang mengarah pada pendidikan karakter keagamaan maka pada penelitian ini dirancang untuk melakukan eksperimen model pendidikan karakter keagamaan pada sekolah menengah pertama di Sulawesi Selatan sekaligus menguji efektivitas modul yang telah dikembangkan oleh tim peneliti Litbang Kemenag Kota Makasar. Permasalahan dalam penelitian ini, Bagaimana efektifitas penggunaan model pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis pendidikan karakter keagamaan di sekolah menengah pertama di Sulawesi Selatan ,Bagaimana tingkat penerimaan Guru dalam hal modul yang merupakan suplemen materi Pendidikan Agama Islam di SMP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas penggunaan modul pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis pendidikan karakter keagamaan di sekolah menengah pertama di Sulawesi Selatan.dan mengetahui Tingkat penerimaan Guru dalam hal modul yang merupakan suplemen materi Pendidikan Agama Islam di SMP.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D). Langkah-langkah yang digunakan dalam R&D dari Borg and Gall (1983) terbagi dalam 3 tahapan.Tahap pertama adalah studi pendahuluan yang meliputi studi literature, studi lapangan berkaitan dengan masalah yang telah ada dan hendak dipecahkan, mendeskripsikan serta menganalisa temuan lapangan.Tahap kedua merupakan tahap pengembangan yang meliputi perumusan desain atau penyusunan perangkat model yang akan dikembangkan, uji coba terbatas, melakukan revisi terhadap perangkat model yang telah diujicobakan, mengujicobakan hasil revisi model kepada subyek yang lebih luas untuk mengetahui keefektifan desain model. Tahap ketiga adalah tahap validasi yang meliputi uji hasil pengembangan dan memvalidasi produk dan melakukan perbaikan dalam rangka finalisasi produk akhir. Tujuannya untuk mengetahui apakah produk tersebut efektif dan praktis dapat digunakan atau dipakai pada subyek-subyek yang lain (Rahman: 2011, 278-280).
Lokus Penelitian Sulawesi Selatan mencakup : Kabupaten Gowa, Bantaeng , Pinrang, Wajo, dan Palopo.
Temuan
Hasil penelitian ini menemukan bahwa Pelaksanaan pendidikan karakter keagamaan di sekolah menengah petama sudah berjalan secara efektif. Hal ini ditandai dengan adanya perilaku positif yang ditunjukkan oleh guru dan siswa dalam aktivitas pembelajaran.Tingkat penerimaan Guru dalam hal modul yang merupakan suplemen materi Pendidikan Agama Islam di SMP sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pendidikan karakter yang masuk pada kategori sesuai dan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah akan tampak secara maksimal jika mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tingkat kabupaten/kota, kantor kementerian agama, dan lebih khusus kepada Kepala Sekolah dan Guru.
Rekomendasi
...