KAJIAN KONTEKS NASKAH KEAGAMAAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota:

Publisher: BLA-Makassar

Diunduh: 32x

Dilihat 333x

Editor: blamakassar

Abstrak:

...

Lampiran Tidak Tersedia

KAJIAN KONTEKS NASKAH KEAGAMAAN

DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan

 

Pendahuluan

Naskah keagamaan yang digunakan oleh komunitas tertentu yang dibaca dalam ritual berlangsung sejak abad XV sampai sekarang, hal ini menjadi kekhasan bagi penggunanya. Tidak hanya aksara dan bahasanya yang beragam, tetapi juga cara membaca teksnya yang khas. Inilah yang mendasari penelitian terhadap naskah yang masih eksis penggunaannya. Permasalahan dalam penelitian ini, bagaimana tradisi tulis dalam suatu komunitas?; bagaimana sosial dan keberagamaan masyarakat pengguna naskah tersebut? dan bagaimana hubungan ritual dengan naskah tersebut?. Penelitian ini bertujuan untuk mendorong apresiasi terhadap naskah kuno, memahami kebudayaan suatu bangsa lewat hasil sastranya, memahami makna teks klasik bagi masyarakat pada jamannya, serta mengungkapkan nilai-nilai kebudayaan agar dapat melestarikan warisan kebudayaan yang bernilai. Selain itu, naskah sangat penting bagi kehidupan sosial kemasyarakatan dalam membangun dan mempererat persaudaraan.

Fungsi naskah sebagai unsur pokok dalam melakukan ritual seperti naskah Suraq Rateq (SR), Salawat Gausi (SG), dan Kabanti Undu Undu Sapenenna Kainawa. Naskah-naskah ini yang menjadi objek penelitian yang dibaca oleh masyarakat secara turun temurun sampai sekarang pada waktu-waktu tertentu. Kehadiran naskah ini berguna sebagai syiar Islam.

Metode yang digunakan dalam menelaah teks naskah yang berkaitan dengan ritual keagamaan, menggunakan pendekatan interdisipliner. Pendekatan filologi yang diperuntukkan pada kajian teks naskah yang digunakan masyarakat dalam ritual tertentu secara turun temurun, dan melakukan eksplorasi serta dan kontekstualisasi. Pendekatan studi sosial budaya untuk melihat perkembangan budaya pada masa sekarang dan relevansinya dengan teks naskah dan ritual keagamaan di masyarakat tempat naskah itu digunakan.

Lokus dan korpus penelitian yaitu: Sulawesi Selatan korpus penelitian, naskah Suraq Rateq pada komunitas Sayyid Al-Aidid dalam ritual mauduq; Gorontalo korpus penelitian naskah Salawat Gausi pada acara raba-raba puru (tujuh bulanan); dan Bau-bau berfokus pada naskah Undu-Undu Sapanena Kainawa dalam ritual pakande ana-ana maelu.

 

Temuan 

Hasil penelitian ini menemukan bahwa naskah yang survive sampai sekarang ini, merupakan naskah yang wajib kehadirannya dalam melakukan ritual tertentu seperti suraq rateq yang digunakan dalam ritual mauduq. Selain ritual mauduq dibacakan pula pada kematian (melayat dan memandikan jenazah), topoloq, korintigi, mendirikan rumah, dan nadzar khusus komunitas Sayyid Al-Aidid di Jeneponto. Naskah ini berisi tentang puji-pujian kepada Muhammad saw yang merupakan sumber segala sesuatu yang diciptakan di muka bumi yang bersumber dari Nur Muhammad. Sayyid Jalaluddin Al-Aidid adalah peletak ritual dan pembacaan naskah Rateq karya Syekh Ahmad ibn Al-Qasim Al-Hariri dalam komunitas tersebut. Pelaksanaan ritual dan pembacaan naskah rateq tetap kuat dan tidak mengalami pergeseran sampai sekarang ini.

Pelaksanaan ritual pakande ana-ana maelu (menyantuni anak yatim piatu), telah dilakukan mulai zaman Murhum I Lakilaponto (1538-1584) di kesultanan Buton. Ritual ini dilakukan pada setiap 10 Muharram.  Namun pembacaan UUSK dalam ritual mulai diterapkan awal abad XX, setelah Nafi’i menulis karya ini. Tradisi pembacaan naskah UUSK dalam pelaksanaan ritual telah mengalami pergeseran. Beberapa pelaksana ritual telah mengganti bacaan UUSK dalam bentuk salawat, begitupun halnya dengan pelaksanaan ritual ini yang telah beralih keindividu-individu.

Naskah Salawat Gausi adalah naskah yang di baca oleh masyarakat Gorontalo, berisi doa dan salawat kepada Nabi Muhammad saw, dibaca pada acara ritual/syukuran seperti syukuran peletakkan batu pertama, pendirian rumah, naik rumah baru, pemberian nama anak yang baru lahir, amalan tiap hari Jumat, mendapat kendaraan baru, kelulusan atau sesuatu pekerjaan berhasil, syukuran kehamilan tujuh bulan pada anak pertama. Pembacaan naskah ini masih dilakukan sampai sekarang, namun beberapa tokoh pembaca lebih dominan membacakan salawati, jika pelaksana ritual tidak meminta atau menegaskan kepada pembaca untuk membaca Salawat Gausi.

Ketiga naskah ini masih bertahan sampai sekarang, karena didasari pada ajaran agama dan kepercayaan yang diyakini oleh komunitas pengguana naskah tersebut, meskipun terdapat naskah yang mengalami pergeseran dalam pembacaan (UUSK).

 

Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, merekomendasikan:

  1. Penulisan ulang terhadap naskah Suraq Rateq, Salawat Gausi, dan Undu-Undu Sapanena Kainawa oleh Balai Penelitian Agama. Kemudian diterbitkan dan disebarluaskan kepada komunitas pengguna naskah tersebut.
  2. Naskah ini adalah naskah yang penting kehadirannya dlam suatu ritual dan sebagai syiar islam dan medium aspek lain seperti gotong royong, saling memberi, termasuk juga bagi pembentukan karakter bagi anak-anak yang ikut dalam prosesi tersebut, maka perlu dilakukan pembinaan secara terus menerus.
  3. secara pragmatis, terhadap beberapa hal yangg belum dikaji dalam penelitian ini baik dari segi metode sebagai pintu masuk penelitian, hal ini memberi ruang yang lain untuk melakukan penelitian yang sama pada situasi yang berbeda.
  4. BLA diharapkan melakukan peran aktif untuk melakukan pencatatan pemberdayaan pada komunitas adat pengguna ritual sebagai salah satu agen dalam memertahanan NKRI.
...

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia