ANALISA PENGEMBANGAN ISLAM WASATHIYYAH DI KAMBOJA

Ketua Penelitian :

Kategori: Isu Aktual

Anggota: Achmad Habibullah

Publisher: PuslitbangPAK

Diunduh: 79x

Dilihat 981x

Editor: adminpusat

Abstrak:

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah melakukan kerjasama bidang pendidikan Islam dengan keempat negara ASEAN, negara Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia dalam bingkai MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Kerjasama bidang pendidikan Islam merupakan salah satu bidang strategis yang menjadi perhatian MABIMS untuk mendukung syiar dan dakwah Islam terutama Islam Wasathiyyah (Islam Moderat), termasuk dengan negara Asean di luar kerangka MABIMS. Perluasan kerjasama bidang pendidikan Islam tersebut dapat dilakukan juga dengan Kamboja. Dalam jangka pendek kerjasama pengembangan pendidikan Islam antara Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, dengan Kamboja perlu membuat program pertukaran siswa, guru agama Islam, bahan atau materi pembelajaran (kurikulum), penjaminan mutu madrasah dan berbagai program lainnya sesuai dengan skala prioritas kebutuhan di masing-masing lembaga pendidikan Islam.    

 

 
  Text Box: Kondisi Pendidikan Islam di Kamboja belum memiliki standar baku, terutama pada aspek kurikulum, bahan ajar, dan standar tenaga pendidiknya

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah melakukan kerjasama bidang pendidikan Islam dengan keempat negara ASEAN, negara Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia dalam bingkai MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Kerjasama bidang pendidikan Islam merupakan salah satu bidang strategis yang menjadi perhatian MABIMS untuk mendukung syiar dan dakwah Islam terutama Islam Wasathiyyah (Islam Moderat), termasuk dengan negara Asean di luar kerangka MABIMS. Perluasan kerjasama bidang pendidikan Islam tersebut dapat dilakukan juga dengan Kamboja. Dalam jangka pendek kerjasama pengembangan pendidikan Islam antara Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, dengan Kamboja perlu membuat program pertukaran siswa, guru agama Islam, bahan atau materi pembelajaran (kurikulum), penjaminan mutu madrasah dan berbagai program lainnya sesuai dengan skala prioritas kebutuhan di masing-masing lembaga pendidikan Islam.    

 

 
  Text Box: Kondisi Pendidikan Islam di Kamboja belum memiliki standar baku, terutama pada aspek kurikulum, bahan ajar, dan standar tenaga pendidiknya

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran Tidak Tersedia