Beberapa penelitian tentang radikalisme menunjukkan adanya potensi-potensi radikalisme keagamaan juga menyasar di kalangan mahasiswa. Pemahaman keagamaan yang cenderung mengarah pada radikalisme ini tidak bisa dilepaskan dari proses internalisasi pandangan-pandangan keagamaan di kalangan mahasiswa, khususnya dikalangan mahasiswa muslim. Dinamika keberagamaan mahasiswa, terutama di perguruan tinggi umum, banyak didominasi oleh lembaga kemahasiswaan yang membidangi kegiatan-kegiatan keagamaan.
Gerakan keagamaan mahasiswa ini disatu sisi dapat mengisi kekurangan Pendidikan Agama dalam hal pengetahuan dan pengamalan keagamaan. Namun di sisi lain, kebutuhan terhadap pengetahuan agama ini mendorong mahasiswa mencari sendiri yang pengetahuan keagamaan di luar ruang kuliah. Gerakan keagamaan mahasiswa melalui lembagalembaga keagamaan mahasiswa di internal maupun ekternal kampus rentan dipengaruhi oleh kelompok berkepentingan yang memiliki pandangan-pandangan keagamaan yang tidak sesuai nilai-nilai kebangsaan, sebagaimana terkonfirmasi dalam beberapa penelitian. Berbagai kebijakan negara untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan keagamaan mahasiswa perlu diwujudkan dalam program yang implementatif mampu mengarahkan pada keberagamaan yang moderat. Pemerintah perlu melakukan gerakan moderasi Islam di kalangan mahasiswa melalui berbagai kegiatan yang meningkatkan wawasan keislaman yang moderat, toleran, dan dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan. Untuk itu diperlukan kerjasama lintas kementerian dan lembaga untuk melaksanakan gerakan moderasi Islam dankebangsaan ini.
Beberapa penelitian tentang radikalisme menunjukkan adanya potensi-potensi radikalisme keagamaan juga menyasar di kalangan mahasiswa. Pemahaman keagamaan yang cenderung mengarah pada radikalisme ini tidak bisa dilepaskan dari proses internalisasi pandangan-pandangan keagamaan di kalangan mahasiswa, khususnya dikalangan mahasiswa muslim. Dinamika keberagamaan mahasiswa, terutama di perguruan tinggi umum, banyak didominasi oleh lembaga kemahasiswaan yang membidangi kegiatan-kegiatan keagamaan.
Gerakan keagamaan mahasiswa ini disatu sisi dapat mengisi kekurangan Pendidikan Agama dalam hal pengetahuan dan pengamalan keagamaan. Namun di sisi lain, kebutuhan terhadap pengetahuan agama ini mendorong mahasiswa mencari sendiri yang pengetahuan keagamaan di luar ruang kuliah. Gerakan keagamaan mahasiswa melalui lembagalembaga keagamaan mahasiswa di internal maupun ekternal kampus rentan dipengaruhi oleh kelompok berkepentingan yang memiliki pandangan-pandangan keagamaan yang tidak sesuai nilai-nilai kebangsaan, sebagaimana terkonfirmasi dalam beberapa penelitian. Berbagai kebijakan negara untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan keagamaan mahasiswa perlu diwujudkan dalam program yang implementatif mampu mengarahkan pada keberagamaan yang moderat. Pemerintah perlu melakukan gerakan moderasi Islam di kalangan mahasiswa melalui berbagai kegiatan yang meningkatkan wawasan keislaman yang moderat, toleran, dan dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan. Untuk itu diperlukan kerjasama lintas kementerian dan lembaga untuk melaksanakan gerakan moderasi Islam dankebangsaan ini.