SEJARAH, ARSITEKTUR DAN FUNGSI MASJID JAMI GRESIK - JAWA TIMUR

Ketua Penelitian : Drs. H. Achmad Sidiq, M.S.I.

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: Drs. H. Achmad Sidiq, M.S.I.

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 39x

Dilihat 925x

Editor: blasemarang

Abstrak:

Pengungkapan sejarah masjid-masjid kuno itu merupakan bagian dari pengungkapan proses islamisasi di Indonesia. Hal ini penting untuk dilakukan dalam kerangka upaya memahami karakteristik Islam di Indonesia khususnya di Jawa sebagai bagian dari upaya meningkatan kualitas kehidupan beragama. Penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan metode pendekatan sejarah, arkeologi dan sosiologi.

Di kabupaten Gresik  memiliki cukup banyak musala dan masjid yang di bangun pada masa walisongo dan salah satunya  ialah Masjid Jami’ Gresik yang dibangun pada tahun 1780 M oleh Tumenggung Pusponegoro ( Bupati I Gresik). Masjid yang terletak di sebelah barat alun-alun kota Gresik ini awalnya berukuran sekitar 10 x 10 meter persegi berbentuk joglo, atapnya berbentuk limasan 3 tingkatan dan ujungnya terdapat pemuncak ( mustaka) bermotif bunga. Masjid ini sekarang memilki luas tanah sekitar 3500 meter persegi terdiri dari beberapa bangunan penyangga lainnya, seperti kantor Takmir, Ruang Perpustakaan, Gedung Madrasah/ TPQ, serta sebuah ruangan untuk kegiatan Remaja. 

Masjid ini telah berkali-kali mengalami perubahan dan perluasan, dan hanya di bagian ruang utama masjid yang masih dipertahankan motif aslinya. Di bagian  depan terdiri dari bangunan dua lantai bermotif lengkungan-lengkungan serupa dengan bangunan Masjid al-Haram di Mekah, tentunya hal itu tidak serasi dengan bangunan inti (ruang utama) yang masih berbentuk joglo.

Semenjak awal masjid ini menjadi pusat peribadatan dan pengembangan Islam. Pada masa pra kemerdekaan RI masjid ini pernah dijadikan sebagai tempat mengatur strategi dan memobilisasi masyarakat oleh para kyai dan tokoh- tokoh pejuang melawan penjajah Belanda. Melalui Takmir Masjid Jami’ Gresik semua kegiatan diorganisir. Setiap penggantian kepengurusan,  program yang telah dicanangkan sebelumnya  dipertanggung jawabkan. Takmir Masjid Jami’ Gresik perlu lebih bersinergi dengan pemerintah, ormas Islam agar semua aktivitas dan bentuk pelayanan kepada umat lebih bisa ditingkatkan.

Kata kunci: Sejarah, Arsitektur dan  fungsi masjid

Lampiran Tidak Tersedia

Pengungkapan sejarah masjid-masjid kuno itu merupakan bagian dari pengungkapan proses islamisasi di Indonesia. Hal ini penting untuk dilakukan dalam kerangka upaya memahami karakteristik Islam di Indonesia khususnya di Jawa sebagai bagian dari upaya meningkatan kualitas kehidupan beragama. Penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan metode pendekatan sejarah, arkeologi dan sosiologi.

Di kabupaten Gresik  memiliki cukup banyak musala dan masjid yang di bangun pada masa walisongo dan salah satunya  ialah Masjid Jami’ Gresik yang dibangun pada tahun 1780 M oleh Tumenggung Pusponegoro ( Bupati I Gresik). Masjid yang terletak di sebelah barat alun-alun kota Gresik ini awalnya berukuran sekitar 10 x 10 meter persegi berbentuk joglo, atapnya berbentuk limasan 3 tingkatan dan ujungnya terdapat pemuncak ( mustaka) bermotif bunga. Masjid ini sekarang memilki luas tanah sekitar 3500 meter persegi terdiri dari beberapa bangunan penyangga lainnya, seperti kantor Takmir, Ruang Perpustakaan, Gedung Madrasah/ TPQ, serta sebuah ruangan untuk kegiatan Remaja. 

Masjid ini telah berkali-kali mengalami perubahan dan perluasan, dan hanya di bagian ruang utama masjid yang masih dipertahankan motif aslinya. Di bagian  depan terdiri dari bangunan dua lantai bermotif lengkungan-lengkungan serupa dengan bangunan Masjid al-Haram di Mekah, tentunya hal itu tidak serasi dengan bangunan inti (ruang utama) yang masih berbentuk joglo.

Semenjak awal masjid ini menjadi pusat peribadatan dan pengembangan Islam. Pada masa pra kemerdekaan RI masjid ini pernah dijadikan sebagai tempat mengatur strategi dan memobilisasi masyarakat oleh para kyai dan tokoh- tokoh pejuang melawan penjajah Belanda. Melalui Takmir Masjid Jami’ Gresik semua kegiatan diorganisir. Setiap penggantian kepengurusan,  program yang telah dicanangkan sebelumnya  dipertanggung jawabkan. Takmir Masjid Jami’ Gresik perlu lebih bersinergi dengan pemerintah, ormas Islam agar semua aktivitas dan bentuk pelayanan kepada umat lebih bisa ditingkatkan.

Kata kunci: Sejarah, Arsitektur dan  fungsi masjid

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia