Pengembangan pembelajaran kooperatif merupakan konsekuensi dari adanya perkembangan dalam sistem pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran ini merupakan kebutuhan untuk menghadapi masa depan dengan tuntutan guru yang kompeten, kreatif, kritis, kolaboratif, inovatif, dan komunikatif. Disamping itu, pembelajaran kooperatif juga merupakan jawaban dari berbagai instrumen pembelajaran yang terus berkembang. Pembelajaran ini menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Konsep dasarnya adalah bahwa setiap manusia adalah individu yang berbeda yang saling asah, asih, asuh untuk saling mencerdaskan sampai tercipta masyarakat belajar (learning community).
Karakter yang terbangun dari pembelajaran kooperatif adalah adanya penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Adapun efek yang akan muncul antara lain meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial, terbentuk dan berkembangnya nilai–nilai sosial dan komitmen, membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa, memelihara hubungan saling membutuhkan, dan meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama teman. Adapun model yang dikembangkan adalah pembelajaran Numbered Head Together (NHT), Investigation group, Student Teams Achievement Division (STAD), Think Pair Share (TPS), dan Jigsaw. Meskipun model pembelajaran yang dirumuskan merupakan model pembelajaran yang sudah melalui pengujian dan efektif, efisien, inovatif, dan kolaboratif, akan tetapi keberhasilan pembelajaran kooperatif juga tetap harus didukung oleh guru yang profesional dan kompeten serta konsisten dalam melaksanakan RPP, peserta didik yang terkondisikan agar selalu siap menerima pem- belajaran, situasi pembelajaran yang menyenangkan, dan bahan ajar yang runtut dan terintegrasi dalam materi ajar dalam satu pembahasan.
Pengembangan pembelajaran kooperatif merupakan konsekuensi dari adanya perkembangan dalam sistem pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran ini merupakan kebutuhan untuk menghadapi masa depan dengan tuntutan guru yang kompeten, kreatif, kritis, kolaboratif, inovatif, dan komunikatif. Disamping itu, pembelajaran kooperatif juga merupakan jawaban dari berbagai instrumen pembelajaran yang terus berkembang. Pembelajaran ini menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Konsep dasarnya adalah bahwa setiap manusia adalah individu yang berbeda yang saling asah, asih, asuh untuk saling mencerdaskan sampai tercipta masyarakat belajar (learning community).
Karakter yang terbangun dari pembelajaran kooperatif adalah adanya penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Adapun efek yang akan muncul antara lain meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial, terbentuk dan berkembangnya nilai–nilai sosial dan komitmen, membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa, memelihara hubungan saling membutuhkan, dan meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama teman. Adapun model yang dikembangkan adalah pembelajaran Numbered Head Together (NHT), Investigation group, Student Teams Achievement Division (STAD), Think Pair Share (TPS), dan Jigsaw. Meskipun model pembelajaran yang dirumuskan merupakan model pembelajaran yang sudah melalui pengujian dan efektif, efisien, inovatif, dan kolaboratif, akan tetapi keberhasilan pembelajaran kooperatif juga tetap harus didukung oleh guru yang profesional dan kompeten serta konsisten dalam melaksanakan RPP, peserta didik yang terkondisikan agar selalu siap menerima pem- belajaran, situasi pembelajaran yang menyenangkan, dan bahan ajar yang runtut dan terintegrasi dalam materi ajar dalam satu pembahasan.