KOLABORASI SEKOLAH DAN PENYULUH AGAMA ISLAM UNTUK MODERASI KEROHANIAN ISLAM (ROHIS)

Ketua Penelitian :

Kategori: Isu Aktual

Anggota:

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 53x

Dilihat 362x

Editor: adminpusat

Abstrak:

Remaja merupakan aset bangsa dalam menyongsong estafet
pembangunan  mengisi  kemerdekaan.  Rasa  nasionalisme  bisa
terganggu dengan adanya paham intoleran yang sudah menyasar
dikalangan remaja. Arus globalisasi yang didukung kehadiran
internet yang mampu menyusup dalam kehidupan remaja juga
sebagai jalan efektif dalam penyebaran faham intoleran. Sehingga
pihak pemerintah, masyarakat, orang tua, dan dunia pendidikan
(sekolah)  harus  lebih  hadir  dalam  rangka  menaggulangi
penyebaran pengaruh paham intoleran,      salah satu jalan dengan
program moderasi keagamaan. 
Paham intoleran dapat mengganggu kehidupan masyarakat
jika menyebar di kalangan remaja. Oleh karena itu, kegiatannya
diarahkan agar Kerohanian Islam (Rohis) memiliki paham dan
sikap  keagamaan  yang  moderat  dan  toleran.  Langkah  untuk 
mencegah sikap intoleran ini  dilakukan dengan moderasi Islam,
yaitu  proses  meyakinkan  kelompok  yang  tidak  moderat  dan
intoleran menjadi moderat dan toleran. Moderasi pada dasarnya
merupakan  proses  meyakinkan  kelompok  intoleran  untuk
meninggalkan penggunaan kekerasan dalam berinteraksi dengan
orang lain. 
Hasil penelitian Balai Litbang Agama Semarang tahun 2017 
menunjukkan bahwa paham keagamaan siswa yang tergabung
dalam Rohis antara lain dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern
dari sekolah. Sehingga pernah terpengaruh kearah pemahaman
yang kurang toleran dan kontra kebangsaan. Sekarang sudah
melakukan pengawasan yang ketat dimana setiap kegiatan Rohis
harus sepengetahuan dan seijin Pembina Rohis.
Remaja merupakan aset bangsa dalam menyongsong estafet
pembangunan  mengisi  kemerdekaan.  Rasa  nasionalisme  bisa
terganggu dengan adanya paham intoleran yang sudah menyasar
dikalangan remaja. Arus globalisasi yang didukung kehadiran
internet yang mampu menyusup dalam kehidupan remaja juga
sebagai jalan efektif dalam penyebaran faham intoleran. Sehingga
pihak pemerintah, masyarakat, orang tua, dan dunia pendidikan
(sekolah)  harus  lebih  hadir  dalam  rangka  menaggulangi
penyebaran pengaruh paham intoleran,      salah satu jalan dengan
program moderasi keagamaan. 
Paham intoleran dapat mengganggu kehidupan masyarakat
jika menyebar di kalangan remaja. Oleh karena itu, kegiatannya
diarahkan agar Kerohanian Islam (Rohis) memiliki paham dan
sikap  keagamaan  yang  moderat  dan  toleran.  Langkah  untuk 
mencegah sikap intoleran ini  dilakukan dengan moderasi Islam,
yaitu  proses  meyakinkan  kelompok  yang  tidak  moderat  dan
intoleran menjadi moderat dan toleran. Moderasi pada dasarnya
merupakan  proses  meyakinkan  kelompok  intoleran  untuk
meninggalkan penggunaan kekerasan dalam berinteraksi dengan
orang lain. 
Hasil penelitian Balai Litbang Agama Semarang tahun 2017 
menunjukkan bahwa paham keagamaan siswa yang tergabung
dalam Rohis antara lain dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern
dari sekolah. Sehingga pernah terpengaruh kearah pemahaman
yang kurang toleran dan kontra kebangsaan. Sekarang sudah
melakukan pengawasan yang ketat dimana setiap kegiatan Rohis
harus sepengetahuan dan seijin Pembina Rohis.

Lampiran Tidak Tersedia