Kategori: Isu Aktual
Anggota: Nunu Ahmad An Nahidl
Publisher: PuslitbangPAK
Diunduh: 135x
Dilihat 643x
Editor: adminpusat1
Abstrak:
Kecenderungan sikap intoleran dengan segala bentuk tindakannya di tengah masyarakat bukan mengecil, justeru kian menguat. Kelompok radikal menyemai pandangannya secara masif melalui institusi pendidikan, dimana siswa, mahasiswa, guru dan dosen menjadi obyek sasaran. Intoleransi dan radikalisme atas nama agama cenderung lebih besar ketimbang alasan lainnya.
Sementara konsep moderasi beragama sebagai mantra Kementerian Agama tidak cukup dikenal di lembaga pendidikan keagamaan pada setiap agama, meski nilai-nilai moderasi beragama secara substantif ditemukan pada ajaran setiap agama dalam berbagai bentuk dan istilah, sesuai dengan inti dan pokok ajaran agama masing-masing.
Maka sosialisasi moderasi beragama perlu dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan guru atau dosen agama, penyuluh agama, dan praktisi keagamaan lainnya, serta diinternalisasikan secara terstruktur kepada peserta didik pada setiap lembaga pendidikan keagamaan dari seluruh agama, mulai jenjang pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi, sehingga peserta didik memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya sikap beragama secara moderat.
Kecenderungan sikap intoleran dengan segala bentuk tindakannya di tengah masyarakat bukan mengecil, justeru kian menguat. Kelompok radikal menyemai pandangannya secara masif melalui institusi pendidikan, dimana siswa, mahasiswa, guru dan dosen menjadi obyek sasaran. Intoleransi dan radikalisme atas nama agama cenderung lebih besar ketimbang alasan lainnya.
Sementara konsep moderasi beragama sebagai mantra Kementerian Agama tidak cukup dikenal di lembaga pendidikan keagamaan pada setiap agama, meski nilai-nilai moderasi beragama secara substantif ditemukan pada ajaran setiap agama dalam berbagai bentuk dan istilah, sesuai dengan inti dan pokok ajaran agama masing-masing.
Maka sosialisasi moderasi beragama perlu dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan guru atau dosen agama, penyuluh agama, dan praktisi keagamaan lainnya, serta diinternalisasikan secara terstruktur kepada peserta didik pada setiap lembaga pendidikan keagamaan dari seluruh agama, mulai jenjang pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi, sehingga peserta didik memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya sikap beragama secara moderat.