Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: PuslitbangBALK
Diunduh: 61x
Dilihat 646x
Editor: adminpusat1
Abstrak:
Penelitian ini dibatasi pada pengusaha dalam sektor Usaha Kecil dan Menegah (UKM) pada produk makanan dan minuman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling) sebagai alat statistik untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. Fokus bahasan dalam penelitian ini adalah eksistensi personal, _ystem dan supply chain terhadap kesiapan pelaku usaha dalam melaksanakan sertifikasi halal. Populasi target dalam penelitian ini adalah pelaku usaha makanan dan minuman di 24 lokasi yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Serang, Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Bandar Lampung, Palembang, Prabumulih, Pangkal Pinang, Padang, Tanjung Pinang, Batam, Medan, Yogyakarta, Sleman, Purwokerto, Semarang, Surabaya, Malang, Banjarmasin, Balikpapan dan Makasar. Pemilihan kota dilakukan secara purposive, yaitu kota yang sudah mendapatkan sosialisasi dari Badan Penyelanggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 720 orang dengan kriteria responden adalah pemilik perusahaan/manager/supervisor dan usahanya sudah berjalan minimal lima tahun. Kesiapan pelaku usaha terhadap kewajiban sertifikasi halal cukup tinggi. Hal ini terlihat dari total 720 responden sebanyak 454 responden (63,06%) memiliki skor penilaian Kesiapan Pelaku Usaha yang berada pada kategori TINGGI, bahkan 248 responden (34,44%) lain memiliki skor penilaian Variabel Kesiapan Pelaku Usaha yang berada pada kategori SANGAT TINGGI. .Kemudian, sebanyak 18 responden (2,50%) memiliki skor penilaian Variabel Kesiapan Pelaku Usaha yang berada pada kategori SEDANG.
Penelitian ini dibatasi pada pengusaha dalam sektor Usaha Kecil dan Menegah (UKM) pada produk makanan dan minuman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling) sebagai alat statistik untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. Fokus bahasan dalam penelitian ini adalah eksistensi personal, _ystem dan supply chain terhadap kesiapan pelaku usaha dalam melaksanakan sertifikasi halal. Populasi target dalam penelitian ini adalah pelaku usaha makanan dan minuman di 24 lokasi yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Serang, Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Bandar Lampung, Palembang, Prabumulih, Pangkal Pinang, Padang, Tanjung Pinang, Batam, Medan, Yogyakarta, Sleman, Purwokerto, Semarang, Surabaya, Malang, Banjarmasin, Balikpapan dan Makasar. Pemilihan kota dilakukan secara purposive, yaitu kota yang sudah mendapatkan sosialisasi dari Badan Penyelanggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 720 orang dengan kriteria responden adalah pemilik perusahaan/manager/supervisor dan usahanya sudah berjalan minimal lima tahun. Kesiapan pelaku usaha terhadap kewajiban sertifikasi halal cukup tinggi. Hal ini terlihat dari total 720 responden sebanyak 454 responden (63,06%) memiliki skor penilaian Kesiapan Pelaku Usaha yang berada pada kategori TINGGI, bahkan 248 responden (34,44%) lain memiliki skor penilaian Variabel Kesiapan Pelaku Usaha yang berada pada kategori SANGAT TINGGI. .Kemudian, sebanyak 18 responden (2,50%) memiliki skor penilaian Variabel Kesiapan Pelaku Usaha yang berada pada kategori SEDANG.