Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: BLA-Makassar
Diunduh: 41x
Dilihat 357x
Editor: blamakassar
Abstrak:
Sebagai kelanjutan terhadap kajian tentang Masjid, kali ini difokuskan pada penelusuran tentang pengelolaan Masjid Agung dan Masjid Raya yang merupakan representasi dari masjid pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penelitian ini dilakukan pada sembilan masjid yang tersebar di lima Provinsi Kawasan Timur Indonesia yaitu; Masjid Agung Al-Kautsar Kendari dan Masjid Khaerah Ummah Kab. Kolaka Prov. Sulawesi Tenggara, Masjid Al-Markaz Al-Ma’arif Bone dan Masjid Agung Kota Parepare Prov. Sulawesi Selatan, Masjid Islamic Center Samarinda dan Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan, Masjid Raya Su’ada Mamuju dan Masjid Syuhada Polewali Mandar di Sulawesi Barat, serta Masjid Agung Nurul Yaqin Raja Ampat Papua Barat. Penelitian ini menghendaki penelusuran model pengelolaan masjid agung dan masjid raya dengan mereview sistem pembinaan kemasjidan, pelaksanaan kegiatan serta perangkat pendukung pengelolaan masjid dalam dijewantahkan dalam pembinaan kemasjidan mencakup pembinaan idarah, pembinaan imarah, dan pembinaan ri’ayah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan berbagai informan, tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan jemaah masjid dengan tekhnik snowball; Pengamatan (observasi) terhadap lingkungan masjid dan sekitarnya, pelaksanaan peribadatan, dan kegiatan lainnya yang relevan; serta Studi dokumen dan pustaka. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh dari informan dan pengamatan serta berbegai literatur dengan memisahkan emik dan etik.
Fokus penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan jawaban tentang pengelolaan masjid raya/agung dengan menfokuskan pada penelusuran keadaan lingkungan yang mengitari masjid, kondisi fisik dan infra struktur masjid, pengelolaan masjid, serta peran dan fungsi yang dimainkan oleh masjid.
Executive Summary Penelitian Tentang: Pengelolaan Masjid Raya dan Masjid Agung Kawasan Timur Indonesia Pendahuluan Penelitian tentang Masjid adalah salah satu fokus penelitian yang menjadi titik perhatian khazanah keagamaan yang diharapkan menjadi patron kebijakan di bidang agama dan keagamaan Kementerian Agama. Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar bekerjasama dengan Badan Litbang Departemen Agama pada tahun 2006 telah melakukan penelitian berkaitan dengan fungsi masjid, yaitu pelayanan masjid kota di Kawasan Timur Indonesia. Penelitian ini berlokasi pada sembilan kota pada lima provinsi, yaitu: Gowa dan Bone (Sulsel), Polman dan Mamuju (Sulbar), Samarinda dan balikpapan (Kaltim), Kendari dan Kolaka (Sultra) dan raja Ampat ( Papua barat). Hasil penelitian memperlihatkan adanya variasi fungsi-fungsi masjid yang dilakukan pada setiap masjid. Masjid-masjid telah melakukan fungsi ibadah dan dakwah, sedang fungsi pendidikan, terutama pendidikan formal dan non formal masih terbatas, lebih-lebih fungsi sosial. Sebagai kelanjutan terhadap kajian tentang Masjid, kali ini difokuskan pada penelusuran tentang pengelolaan Masjid Agung dan Masjid Raya yang merupakan representasi dari masjid pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penelitian ini dilakukan pada sembilan masjid yang tersebar di lima Provinsi Kawasan Timur Indonesia yaitu; Masjid Agung Al-Kautsar Kendari dan Masjid Khaerah Ummah Kab. Kolaka Prov. Sulawesi Tenggara, Masjid Al-Markaz Al-Ma’arif Bone dan Masjid Agung Kota Parepare Prov. Sulawesi Selatan, Masjid Islamic Center Samarinda dan Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan, Masjid Raya Su’ada Mamuju dan Masjid Syuhada Polewali Mandar di Sulawesi Barat, serta Masjid Agung Nurul Yaqin Raja Ampat Papua Barat. Penelitian ini menghendaki penelusuran model pengelolaan masjid agung dan masjid raya dengan mereview sistem pembinaan kemasjidan, pelaksanaan kegiatan serta perangkat pendukung pengelolaan masjid dalam dijewantahkan dalam pembinaan kemasjidan mencakup pembinaan idarah, pembinaan imarah, dan pembinaan ri’ayah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan berbagai informan, tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan jemaah masjid dengan tekhnik snowball; Pengamatan (observasi) terhadap lingkungan masjid dan sekitarnya, pelaksanaan peribadatan, dan kegiatan lainnya yang relevan; serta Studi dokumen dan pustaka. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh dari informan dan pengamatan serta berbegai literatur dengan memisahkan emik dan etik. Fokus penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan jawaban tentang pengelolaan masjid raya/agung dengan menfokuskan pada penelusuran keadaan lingkungan yang mengitari masjid, kondisi fisik dan infra struktur masjid, pengelolaan masjid, serta peran dan fungsi yang dimainkan oleh masjid.
Hasil Penelitian Memperhatikan tata letak masjid yang menjadi focus penelitian yang tersebar pada Sembilan Kabupaten dan Kota yakni: Kota Kendari, Mamuju dan Samarinda yang merupakan ibukota Provinsi sehingga merupakan pusat pemerintahan, perekonomian, pendidikan, dan lainnya; Kota Balikpapan, Parepare merupakan kota transit yang masing-masing memiliki pelabuhan dan menjadi pintu masuk bagi ibukota provinsinya; masjid yang ada di kabupaten yaitu Kolaka, Bone dan Polewali Mandar (daerah tersebut penduduknya mayoritas beragama Islam); sementara Raja Ampat sebagai daerah pemekaran baru, daerah wisata, dan penduduknya sangat heterogen. Hal ini menggambarkan bahwa lokus sangat mendukung dalam perwujudan cita-cita masjid sebagai pusat peradaban Islam pada masing-masing daerah. Penelitian ini juga menemukan tiga hal penting kaitannya dengan pengelolaan masjid yakni: 1. Terdapat keragaman model pengelolaan masjid yang koordinasinya dilakukan oleh dua lembaga berbeda yakni kementerian agama dengan mengacu pada kebijakan pembinaan kemasjidan yang ternyata belum efektif dan tidak tersosialisasi dengan baik, serta pemerintah daerah setempat yang kesulitan menemukan kesamaan pandangan mengenai teknis pengelolaan masjid raya/agung. 2. Peran dan fungsi masjid yang jika dipresentasekan secara keseluruhan belum memperlihatkan pelaksanaan yang terpola dengan teratur dan maksimal. 3. Penerapan model-model pengelolaan masjid yang cenderung belum mampu diterapkan secara profesional oleh pengurus yang dibentuk. Ketiga hal tersebut memperlihatkan bahwa pengelolaan masjid belum terpadu secara nasional yang dapat dijadikan rujukan bersama dalam mengelola masjid secara khusus dan rumah ibadah secara umum.
Rekomendasi Berdasarkan temuan di atas, maka penelitian ini merekomendasikan: 1. Perlu memprioritaskan efektifitas dan atau sosialisasi dari keseluruhan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan pengelolaan masjid. 2. Perlu terjalin kerja sama yang harmonis antara Kementerian Agama dengan Pemerintah Daerah terkait pengelolaan masjid dan memperketat pengawasannya (manajemen modern). 3. Perlu dilakukan program pengembangan pengelolaan masjid (dalam bentuk diklat, workshop, lokakarya dan lain-lain) dengan mendiaspora model pengelolaan masjid profesional dan terpadu. 4. Pemerintah, pengurus, jamaah (masyarakat) perlu mengoptimalkan fungsi masjid secara luas (tidak sekadar fungsi peribadatan). |
Sebagai kelanjutan terhadap kajian tentang Masjid, kali ini difokuskan pada penelusuran tentang pengelolaan Masjid Agung dan Masjid Raya yang merupakan representasi dari masjid pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penelitian ini dilakukan pada sembilan masjid yang tersebar di lima Provinsi Kawasan Timur Indonesia yaitu; Masjid Agung Al-Kautsar Kendari dan Masjid Khaerah Ummah Kab. Kolaka Prov. Sulawesi Tenggara, Masjid Al-Markaz Al-Ma’arif Bone dan Masjid Agung Kota Parepare Prov. Sulawesi Selatan, Masjid Islamic Center Samarinda dan Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan, Masjid Raya Su’ada Mamuju dan Masjid Syuhada Polewali Mandar di Sulawesi Barat, serta Masjid Agung Nurul Yaqin Raja Ampat Papua Barat. Penelitian ini menghendaki penelusuran model pengelolaan masjid agung dan masjid raya dengan mereview sistem pembinaan kemasjidan, pelaksanaan kegiatan serta perangkat pendukung pengelolaan masjid dalam dijewantahkan dalam pembinaan kemasjidan mencakup pembinaan idarah, pembinaan imarah, dan pembinaan ri’ayah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan berbagai informan, tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan jemaah masjid dengan tekhnik snowball; Pengamatan (observasi) terhadap lingkungan masjid dan sekitarnya, pelaksanaan peribadatan, dan kegiatan lainnya yang relevan; serta Studi dokumen dan pustaka. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh dari informan dan pengamatan serta berbegai literatur dengan memisahkan emik dan etik.
Fokus penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan jawaban tentang pengelolaan masjid raya/agung dengan menfokuskan pada penelusuran keadaan lingkungan yang mengitari masjid, kondisi fisik dan infra struktur masjid, pengelolaan masjid, serta peran dan fungsi yang dimainkan oleh masjid.