Inventarisasi, Pemetaan dan Digitalisai Naskah Klasik Keagamaan di KTI

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: Idham

Publisher: BLA-Makassar

Diunduh: 51x

Dilihat 422x

Editor: blamakassar

Abstrak:

Titik focus penelitian ini dilaksanakan di Pulau Todore, Pulau Halmahera, Fakfak dan Maluku. Penelitian ini menjawab permasalahan pokok penelitian : Bagaimana keadaan naskah kuno keagamaan di Pulau Tidore, Pulau Halmahera, Fakfak dan Maluku?, yang dijabarkan dalam tiga pertanyaan Pertama  naskah-naskah klasik apakah yang masih dapat diketemukan di kalangan masyarakat?; kedua  bagaimanakah penyimpanan dan pemetaan naskah klasik tersebut ? ; ketiga  bagaimana cara pemeliharaan naskah-naskah klasik melalui digitalisasi?.

Penelitian ini menghendaki penelusuran naskah keagamaan Islam tulisan tangan yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun. Untuk selanjutnya menginventarisasikannya berdasarkan criteria kepemilikinan naskah, lokasi naskah dan kategorisasi isi naskah. Setelah itu dilakukan deskripsi berdasarkan aspek kodikologi naskah yakni mencari informasi, menemukan, dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan naskah, di antaranya aspek fisik naskah, usia, alas naskah, bahasa yang digunakan dan gambaran isi naskah itu. Kemudian dilakukan pemetaan keberadaan naskah berdasarkan geografis, bentuk, umur, dan isi naskah. Tahap paling akhir adalah proses digitalisasi/alih media dari naskah secara fisik menjadi bentuk naskah secara digital yang tersimpan dalam hard disk berbentuk soft copy dalam format RAW/ JPEG menggunakan kamera digital standart Canon (Electro Optical System) EOS 1000D.

Lampiran Tidak Tersedia

 

EXECUTIVE SUMMARY

INVENTARISASI, PEMETAAN, DAN DIGITALISASI NASKAH KLASIK KEAGAMAAN DI INDONESIA KAWASAN TIMUR

 

PENDAHULUAN

Naskah klasik atau manuskrip adalah salah satu peninggalan yang masih bisa dibaca sampai sekarang. Naskah tersebut mengandung berbagai macam informasi masa lalu. Akan tetapi naskah-naskah tersebut telah banyak yang musnah karena disebabkan oleh beberapa factor, yakni factor alam dan manusia. Berdasarkan hal tersebut, maka Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makasssar mengadakan Inventarisasi, pemetaan , dan digitalisasi naskah klasik di kawasan timur Indonesia (Pulau Tidore, Pulau Maluku, Fakfak, dan Maluku).

Titik focus penelitian ini dilaksanakan di Pulau Todore, Pulau Halmahera, Fakfak dan Maluku. Penelitian ini menjawab permasalahan pokok penelitian : Bagaimana keadaan naskah kuno keagamaan di Pulau Tidore, Pulau Halmahera, Fakfak dan Maluku?, yang dijabarkan dalam tiga pertanyaan Pertama  naskah-naskah klasik apakah yang masih dapat diketemukan di kalangan masyarakat?; kedua  bagaimanakah penyimpanan dan pemetaan naskah klasik tersebut ? ; ketiga  bagaimana cara pemeliharaan naskah-naskah klasik melalui digitalisasi?.

Penelitian ini menghendaki penelusuran naskah keagamaan Islam tulisan tangan yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun. Untuk selanjutnya menginventarisasikannya berdasarkan criteria kepemilikinan naskah, lokasi naskah dan kategorisasi isi naskah. Setelah itu dilakukan deskripsi berdasarkan aspek kodikologi naskah yakni mencari informasi, menemukan, dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan naskah, di antaranya aspek fisik naskah, usia, alas naskah, bahasa yang digunakan dan gambaran isi naskah itu. Kemudian dilakukan pemetaan keberadaan naskah berdasarkan geografis, bentuk, umur, dan isi naskah. Tahap paling akhir adalah proses digitalisasi/alih media dari naskah secara fisik menjadi bentuk naskah secara digital yang tersimpan dalam hard disk berbentuk soft copy dalam format RAW/ JPEG menggunakan kamera digital standart Canon (Electro Optical System) EOS 1000D.

 

 

TEMUAN

Penelitian ini telah menemukan, menginventarisir, memetakan dan mendigitalisasi naskah klasik sebanyak 218 naskah, dengan rincian sebagai berikut :

1.                   86 naskah di Pulau Tidore, (Soasio 43 naskah dan Toloa 43 naskah)

2.                   59 naskah di Pulau Halmahera yang ditemukan di Oba Utara (30 naskah), Oba tengah ( 28 naskah) , Bacan Halmahera Selatan (1 naskah)

3.                   42 naskah di Fakfak (Patipi 14 naskah, Ati-Ati 10 naskah, Wertuar 10 naskah, Rumbati 8 naskah, Sekar, Arguni, Ugar dan Pulau Tawar masing-masing 1 naskah)

4.                   31 naskah di Maluku (Seram Timur 5 naskah, negeri Wakasihu Maluku Tengah 26 naskah).

Naskah dapat diklasifikasi dalam beberapa bentuk antara lain berbentuk gulungan, jilidan dan lembaran serta susunan daun koba-koba (sejenis lontar) yang dijahit. Kondisi fisik naskah sekitar 20 % dalam keadaan rusak dan lapuk, sehingga tidak bisa terbaca dengan sempurna. Hal ini disebabkan oleh usia, bahan naskah yang mudah rusak, serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan pemeliharaan naskah. Juga ditemukan naskah yang masih utuh.

Klasifikasi naskah berdasarkan isi antara lain : Alquran, Fiqhi, Mujarrabat,  Azimat, Tauhid, Aqidah, Doa/Zikir, Tasawuf/Tarikat, Barzanji, Kutika, Hikayat, Syair, Khotbah, Nahwu Sharaf, Tajwid, Bunga Rampai, Catatan Harian/Peristiwa, sejarah, Hikayat, Silsilah dan Mistik.

 

REKOMENDASI

1.    Penginventarisasian, pemetaan, dan digitalisasi naskah-naskah klasik keagamaan perlu dilanjutkan khususnya pada daerah yang ditengarai terdapat naskah namun belum sempat diakses;

2.    Naskah klasik yang telah didigitalkan perlu dilakukan alih aksaram alih bahasa, dan kajian teks maupun konteks;

3.    Dalam rangka publikasi naskah hasil digitalisasi diperlukan pembuatan catalog naskah;

4.    Diperlukan penyalinan ulang dan pentashihan naskah di masyarakat;

5.    Membuat simpul studi pengkajian naskah (kerjasama antar lembaga);

6.      Perlu tindak lanjut model penyimpanan naskah dalam berbagai format (e-book)

 

Titik focus penelitian ini dilaksanakan di Pulau Todore, Pulau Halmahera, Fakfak dan Maluku. Penelitian ini menjawab permasalahan pokok penelitian : Bagaimana keadaan naskah kuno keagamaan di Pulau Tidore, Pulau Halmahera, Fakfak dan Maluku?, yang dijabarkan dalam tiga pertanyaan Pertama  naskah-naskah klasik apakah yang masih dapat diketemukan di kalangan masyarakat?; kedua  bagaimanakah penyimpanan dan pemetaan naskah klasik tersebut ? ; ketiga  bagaimana cara pemeliharaan naskah-naskah klasik melalui digitalisasi?.

Penelitian ini menghendaki penelusuran naskah keagamaan Islam tulisan tangan yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun. Untuk selanjutnya menginventarisasikannya berdasarkan criteria kepemilikinan naskah, lokasi naskah dan kategorisasi isi naskah. Setelah itu dilakukan deskripsi berdasarkan aspek kodikologi naskah yakni mencari informasi, menemukan, dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan naskah, di antaranya aspek fisik naskah, usia, alas naskah, bahasa yang digunakan dan gambaran isi naskah itu. Kemudian dilakukan pemetaan keberadaan naskah berdasarkan geografis, bentuk, umur, dan isi naskah. Tahap paling akhir adalah proses digitalisasi/alih media dari naskah secara fisik menjadi bentuk naskah secara digital yang tersimpan dalam hard disk berbentuk soft copy dalam format RAW/ JPEG menggunakan kamera digital standart Canon (Electro Optical System) EOS 1000D.

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia