Pemanfaataan Buku Paket PAI pada Sekolah Dasar di Kawasan Timur Indonesia

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota:

Publisher: BLA-Makassar

Diunduh: 30x

Dilihat 427x

Editor: blamakassar

Abstrak:

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat problematika pemanfaatan buku paket pelajaran PAI di sekolah dasar. Asumsi dasar penelitian ini adalah terbatasnya sarana/prasarana pendidikan agama Islam di sekolah, serta penggunaan metode pendidikan agama yang dianggap kurang mendorong penjiwaan nilai-nilai agama. Keterbatasan buku (Wajib dan penunjang) juga membuat guru/siswa lebih terpaku dan kurang inisiatif/kreatif. Hal lainnya adalah Problem Implementasi Kurikulum yang juga berimplikasi pada pemilihan dan penggunaan Buku Paket PAI yang distribusinya belum maksimal, padahal Buku Paket PAI adalah kebutuhan primer bagi guru & peserta didik, karena buku teks PAI itu pula guru dapat mempersiapkan materi sebelum proses pembelajaran dan bagi peserta didik diharapkan dapat belajar secara mandiri ketika tidak ada guru yang mendampingi.

Penelitian ini dilakukan dengan memilih secara purposive 22 Sekolah Dasar yang tersebar di 10 Kota pada 9 Propinsi se-Kawasan Timur Indonesia yakni Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Kota Manado Sulawesi Utara, Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo, Kota Palu Sulawesi Tengah, Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Mamuju Sulawesi Barat, Kota Palopo, dan Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan, Kota Ternate Maluku Utara, dan Kota Ambon Maluku. Penelitian ini mengoperasionalkan metode kualitatif deskriptif dalam rangka mengidentifikasi problematika pemanfaatan buku pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Dasar. Penelusuran dilakukan dengan menfokuskan pada bagaimana ketersediaan dan distribusi buku PAI di sekolah, Bagaimana mekanisme pemanfaatan buku itu, serta Kendala yang dihadapi dalam memanfaatkannya. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi dalam pengumpulan data dengan mengeksplorasi sebanyak mungkin data dari narasumber yang terkait, baik dari pejabat kementerian agama, dan dinas pendidikan sebagai pelaku kebijakan, guru, orang tua siswa, pengawas, pihak penerbit, maupun dari masyarakat umum, untuk selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan mengoperasionalkan teori-teori pemanfaatan, serta regulasi yang ada.

Lampiran Tidak Tersedia

EXECUTIVE SUMMARY

Problematika Pemanfaatan Buku PAI Sekolah Dasar di KTI

Balai Litbang Agama Makassar Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan

2015

 

  1. Pendahuluan

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat problematika pemanfaatan buku paket pelajaran PAI di sekolah dasar. Asumsi dasar penelitian ini adalah terbatasnya sarana/prasarana pendidikan agama Islam di sekolah, serta penggunaan metode pendidikan agama yang dianggap kurang mendorong penjiwaan nilai-nilai agama. Keterbatasan buku (Wajib dan penunjang) juga membuat guru/siswa lebih terpaku dan kurang inisiatif/kreatif. Hal lainnya adalah Problem Implementasi Kurikulum yang juga berimplikasi pada pemilihan dan penggunaan Buku Paket PAI yang distribusinya belum maksimal, padahal Buku Paket PAI adalah kebutuhan primer bagi guru & peserta didik, karena buku teks PAI itu pula guru dapat mempersiapkan materi sebelum proses pembelajaran dan bagi peserta didik diharapkan dapat belajar secara mandiri ketika tidak ada guru yang mendampingi.

Penelitian ini dilakukan dengan memilih secara purposive 22 Sekolah Dasar yang tersebar di 10 Kota pada 9 Propinsi se-Kawasan Timur Indonesia yakni Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Kota Manado Sulawesi Utara, Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo, Kota Palu Sulawesi Tengah, Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Mamuju Sulawesi Barat, Kota Palopo, dan Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan, Kota Ternate Maluku Utara, dan Kota Ambon Maluku. Penelitian ini mengoperasionalkan metode kualitatif deskriptif dalam rangka mengidentifikasi problematika pemanfaatan buku pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Dasar. Penelusuran dilakukan dengan menfokuskan pada bagaimana ketersediaan dan distribusi buku PAI di sekolah, Bagaimana mekanisme pemanfaatan buku itu, serta Kendala yang dihadapi dalam memanfaatkannya. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi dalam pengumpulan data dengan mengeksplorasi sebanyak mungkin data dari narasumber yang terkait, baik dari pejabat kementerian agama, dan dinas pendidikan sebagai pelaku kebijakan, guru, orang tua siswa, pengawas, pihak penerbit, maupun dari masyarakat umum, untuk selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan mengoperasionalkan teori-teori pemanfaatan, serta regulasi yang ada.

  1. Temuan Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan:

  1. Optimalisasi pemanfaatan Buku PAI di Sekolah Dasar sangat bergantung pada ketersediaan buku wajib dan penunjang sebagai manifestasi kebijakan yang dikeluarkan oleh seluruh perangkat pendidikan, mulai dari stakeholder, komponen pendidikan serta dukungan masyarakat.
  2. Perubahan dan Pemilihan kurikulum juga sangat mempengaruhi proses pemanfaatan buku, sebab faktanya, penyaluran dan distribusi buku, khususnya kurikulum 2013 belum maksimal, bahkan terdapat sekolah yang memutuskan untuk kembali ke Kurikulum 2006 (KTSP) karena alasan ketersediaan buku paket, padahal sekolah tersebut adalah salah satu sekolah piloting/percontohan implementasi kurikulum 2013 di wilayahnya.
  3. Pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam melalui kesesuaian buku berbasis kebutuhan sangat bergantung pada kemampuan eksploratif/inisiatif guru, dan pemanfaatan IT sebagai antisipasi kekurangan buku.
  4. Persoalan lain yang patut mendapat perhatian adalah kuantitas, dan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam yang dalam penelitian ini menunjukkan perimbangan yang belum memadai antara jumlah guru, tingkat pendidikan guru PAI, dan pengalaman mengikuti pembimbingan berupa bimtek, diklat, serta seminar-seminar lainnya, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan inovasi pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.

 

  1. Rekomendasi

Akhirnya penelitian ini melahirkan beberapa rekomendasi sebagai acuan rencana tindak lanjut dari penelitian ini, yaitu.

  1. Perlu ada jaminan bagi guru dan siswa untuk mengakses buku-buku terbaru sehingga pengadaan buku teks pelajaran PAI perlu mendapat perhatian utama bagi Pemerintah untuk kelancaran proses pembelajaran di sekolah. Perhatian terhadap PAI minimal sama dengan mata pelajaran lainnya. Untuk itu, diperlukan peran pengambil kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan ketersediaan Buku PAI di Sekolah hinggga mencapai rasio 1:1.
  2. Perlunya peningkatan kompetensi guru berupa pemerataan kesempatan pada guru-guru PAI di daerah untuk mengikuti diklat, bimbingan teknis, serta sosialisasi tentang kurikulum khusus PAI oleh Kementerian Agama maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendorong munculnya inovasi dalam pembelajaran.
  3. Penerapan kurikulum perlu mempertimbangkan kemampuan guru, dan juga ketersediaan buku teks.
  4. Perlunya optimalisasi peran dan fungsi Kelompok Kerja Guru PAI di setiap daerah.
  5. Diperlukan kebijakan dalam hal pemerataan guru PAI di sekolah berdasarkan rasio jumlah rombongan belajar.
  6. Diperlukan pengawasan terkait materi buku-buku PAI yang akan diterbitkan dan yang beredar di masyarakat.

 

 

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat problematika pemanfaatan buku paket pelajaran PAI di sekolah dasar. Asumsi dasar penelitian ini adalah terbatasnya sarana/prasarana pendidikan agama Islam di sekolah, serta penggunaan metode pendidikan agama yang dianggap kurang mendorong penjiwaan nilai-nilai agama. Keterbatasan buku (Wajib dan penunjang) juga membuat guru/siswa lebih terpaku dan kurang inisiatif/kreatif. Hal lainnya adalah Problem Implementasi Kurikulum yang juga berimplikasi pada pemilihan dan penggunaan Buku Paket PAI yang distribusinya belum maksimal, padahal Buku Paket PAI adalah kebutuhan primer bagi guru & peserta didik, karena buku teks PAI itu pula guru dapat mempersiapkan materi sebelum proses pembelajaran dan bagi peserta didik diharapkan dapat belajar secara mandiri ketika tidak ada guru yang mendampingi.

Penelitian ini dilakukan dengan memilih secara purposive 22 Sekolah Dasar yang tersebar di 10 Kota pada 9 Propinsi se-Kawasan Timur Indonesia yakni Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Kota Manado Sulawesi Utara, Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo, Kota Palu Sulawesi Tengah, Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Mamuju Sulawesi Barat, Kota Palopo, dan Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan, Kota Ternate Maluku Utara, dan Kota Ambon Maluku. Penelitian ini mengoperasionalkan metode kualitatif deskriptif dalam rangka mengidentifikasi problematika pemanfaatan buku pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Dasar. Penelusuran dilakukan dengan menfokuskan pada bagaimana ketersediaan dan distribusi buku PAI di sekolah, Bagaimana mekanisme pemanfaatan buku itu, serta Kendala yang dihadapi dalam memanfaatkannya. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi dalam pengumpulan data dengan mengeksplorasi sebanyak mungkin data dari narasumber yang terkait, baik dari pejabat kementerian agama, dan dinas pendidikan sebagai pelaku kebijakan, guru, orang tua siswa, pengawas, pihak penerbit, maupun dari masyarakat umum, untuk selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan mengoperasionalkan teori-teori pemanfaatan, serta regulasi yang ada.

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia