PETA SENI BUDAYA KEAGAMAAN NUSANTRA

Ketua Penelitian :

Kategori:

Anggota:

Publisher: PuslitbangLKK

Diunduh: 28x

Dilihat 518x

Editor: puslitbanglkk

Abstrak:

...

Lampiran Tidak Tersedia

PETA SENI BUDAYA KEAGAMAAN NUSANTRA

TAHUN 2015

Tersebarnya berbagai seni budaya keagamaan dari berbagai aliran atau paham keagamaan merupakan konsekuensi logis dengan negara Indonesia yang tidak berlandaskan agama atau faham keagamaan tertentu. Hal ini terutama di era reformasi yang lebih akomodatif terhadap kebebasan berpendapat termasuk mengekspresikan spirit keagamaan.

Salah satu pertanyaan penting yang menjadi landasan kajian ini kuatnya aspek ideologis dari seni budaya keagamaan. Seni budaya keagamaan tersebut antara lain banyak digunakan anggota kelompok keagamaan di masyarakat di Indonesia ini. Dari latar belakang tersebut, pertanyaan penelitian ini dapat di rumuskan pada tiga hal sebagai berikut:

  1. Apa sajakah nama-nama seni budaya keagamaan  daerah?
  2. Bagaimana fungsi seni dan konteks keagamaan di daerah ?
  3. Bagaimana struktur  penyajian yang meliputi: syair, iringan musik, koreografi, dan busana seni tersebut?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengiventarisir seni budaya keagamaan di daerah;
  2. Memahami fungsi seni dan kontekskeagamaan di daerah
  3. Memetakan Seni budaya keagamaan berdasarkan fungsi dan tujuan seni tersebut.

Adapun kegunaan dan manfaat dari penelitian ini adalah tersedianya data dan informasi tentang seni budaya keagamaan di Indonesian, yang dapat dijadikan bahan pengkajian dan penyusunan kebijakan Menteri Agama dalam program bimbingan, pembinaan, dan pelayanaan keagamaan terhadap masyarakat.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Temuan dari lima  provinsi yaitu: Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tangah, dan Sulawesi Selatan..terkumpul 312 Seni Budaya Keagamaan.
  2. Bentuk seni keagamaan yang ditemukan adalah sebagaiberikut:

Seni Rupa: kkhusus untuk dinikmati segi estetik serta artistiknya walaupun awalnya goresan-goresan itu dibuat untuk ritual. setelahnya, seni lukis berkembang dengan munculnya macam-macam aliran seperti kubisme, naturalis, serta realistis.Seni PatungSeni patung adalah bentuk seni rupa tiga dimensi. Seni patung sudah berumur tua. Pada awalnya patung-patung tersebut untuk ritual pemujaan. Patung-patung itu ada terbuat dari kayu juga bongkahan batu sampai sekarang. teknik mematung terus mengalami perkembangan.

Seni Sastra: Cerita-ceritanya banyak diwarnai oleh hal gaib
Banyak menggunakan kata-kata baku, seperti alkisah, sahibul hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan sejenisnyaPeristiwa yang dikisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia lainnya
Berkembang secara lisan Jenis-jenis sastra lama : mantra, pantun, pantun berkait, talibun, pantun kilat, gurindam, syair, peribahasa, teka-teki, fabel, legenda, dan hikayat.

 SeniSuara/vocal/Musik: Pada umumnya dihasilkan oleh alat musik atau media pendukungnya, dapat diartikan sebagai suatu wujud karya dalam bentuk nada, serta memiliki tempo yang dapat diikuti oleh penikmatnya.  Sedangkan media seni musik adalah instrumen dan vokal.

Tari/gerak: Ungkapan jiwa yang disalurkan/diek- presikan melalui gerak-gerak organ tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras dengan gending sebagai iringan. Ungkapan seni yang mempergunakan tubuh sebagai media alat gerak. Gerakan dalam tari untuk mencapai suatu kandungan yang terarah, harus dilandasi oleh penghayatan yang mendalam, kreatif,  sebagai gerak dari seluruh anggota tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu.

Seni Teater/drama: Gabungan dari  poin 1 dan 4

 

REKOMENDASI

Berpijak dari fenomena makin terkikisnya daya spiritual dalam kesenian lokal (baca keagamaan)akibat serbuan budaya popular atau musik dan tari sekuler, maka perlu dilakukan upaya konservasi dan pelestarian terhadap kesenian lokal. Untuk itu, studi pemetaan ini merekomendasi beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sudah saatnya, Kementerian Agama melalui perguruan tinggi agamanya melakukan penelitian mendalam tentang seni budaya keagamaan yang terdapat di berbagai daerah. Dalam hal ini, tiga tahun belakangan hingga tahun ini, Badan Litbang dan Diklat telah menyediakan data berupa peta seni keagamaan di hamper seluruh provinsi di Indonesia.
  2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi  dan dinas terkait lainnya,  semestinya melakukan upaya konservasi kesenian lokal dengan melibatkan para ahli seperti seniman lokal, tokoh masyarakat dan agama, juga ahli dari perguruan tinggi dalam berbagai kegiatan dan penelitian yang bersifat kolaboratif, bukan sekadar “menampilkan” pertunjukan kesenian tradisional untuk upaca resmi atau promosi wisata daerah.
  3. Seluruh hasil pemetaan seni keagamaan oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan dapat dipublikasi dalam bentuk ensiklopedi, tetapi dengan catatan perlu dilakukan proses pembacaan ulang, juga proses editing yang maksimal sehingga datanya menarik untuk dibaca dan dikaji lebih jauh, baik oleh peneliti sendiri maupun dunia akademik terutama perguruan tinggi agama.

 

...

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia