PEMBENTUKAN HIDUP ROHANI TERHADAP KARAKTER MAHASISWA SEBAGAI CALON GURU PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK (STUDI KASUS SEKOLAH TINGGI AGAMA KATOLIK NEGERI PONTIANAK)

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota:

Publisher: PuslitbangPAK

Diunduh: 61x

Dilihat 585x

Editor: SekretariatBLD

Abstrak:

Dalam masa pra-penelitian,  adanya antusiasme mahasiswa yang diberikan sosialisasi, katekese
terkait kegiatan-kegiatan pembentukan hidup rohani yang ditawarkan. Hal ini dapat terlihat dari
prosesnya mulai dari pengamatan, sosialisasi, katekese dan pelaksanaan sampai kepada evaluasi
kepada mahasiswa dalam bentuk Google Form. Maka sebagai tindak lanjut, peneliti mengajukan
tema ini sebagai bagian dari aktualisasi yang akan terus dioptimalkan di Sekolah Tinggi Agama
Katolik Negeri Pontianak. Melihat bahwa seseorang tidak dapat bertumbuh matang secara rohani
jika tidak menghayati dan mempraktikkan hidup rohani dimana yang bagian-bagiannya adalah;
Doa (doa pribadi dan doa bersama), Kitab Suci (renungan, refleksi, meditasi, bacaan rohani
lainnya), Liturgi yang dihayati (Ekaristi sebagai puncaknya, Ibadat). Dalam penelitian ini, bagianbagian
 
yang mencakup dalam hidup rohani tersebut akan didalami dan diberikan pelatihan
pembentukan diri mahasiswa. Sehingga menjadi bagian hidup dan spiritualitas calon guru
pendidikan keagamaan katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif dengan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
secara terperinci untuk memahami masalah sosial yang dihadapi oleh manusia yang akan diteliti
di Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak. Hidup rohani merupakan hal mendasar yang
dapat membentuk diri dan sumber dari pelayanan. Hidup rohani atau Spiritualitas adalah hubungan
pribadi seorang beriman dengan Allahnya melalui praktik; hidup doa, bacaan kitab suci dan
perayaan-perayaan sakramen serta aneka perwujudannya dalam sikap dan perbuatan. Spiritualitas
merupakan “kualitas diri” (rohani) seseorang yang menyatu dalam atau ketika menanggapi dan
menyikapi situasi yang dihadapinya dalam waktu dan tempat tertentu. Kualitas diri (bobot rohani)
yang khas atau unik itu selalu dikaitkan dengan pengalaman seseorang tentang nilai dan
keyakinan-keyakinan kebudayaan dan agama, maupun nilai dan keyakinan sosial, ekonomi,
politik, serta ideologi tertentu. Spiritualitas atau bobot rohani seseorang selalu dikaitkan dengan
panggilan hidup serta nilai-nilai yang dianutnya. Bobot rohani seseorang tersebut yang
mengemuka di saat menanggapi dan menyikapi situasi konkrit yang dihadapinya sesuai dengan
panggilan hidup dan nilai-nilai yang dianutnya. Spiritualitas seseorang atau sekelompok orang,
bisa diamati lewat cara ia atau mereka mengungkapkan diri lewat semangat atau roh yang
mengarisbawahi pola hidup dan tingkah laku serta cara kerja mereka. 
 
Kata Kunci: Pembentukan Hidup Rohani dan Karakter, Calon Guru Keagamaan Katolik
Dalam masa pra-penelitian,  adanya antusiasme mahasiswa yang diberikan sosialisasi, katekese
terkait kegiatan-kegiatan pembentukan hidup rohani yang ditawarkan. Hal ini dapat terlihat dari
prosesnya mulai dari pengamatan, sosialisasi, katekese dan pelaksanaan sampai kepada evaluasi
kepada mahasiswa dalam bentuk Google Form. Maka sebagai tindak lanjut, peneliti mengajukan
tema ini sebagai bagian dari aktualisasi yang akan terus dioptimalkan di Sekolah Tinggi Agama
Katolik Negeri Pontianak. Melihat bahwa seseorang tidak dapat bertumbuh matang secara rohani
jika tidak menghayati dan mempraktikkan hidup rohani dimana yang bagian-bagiannya adalah;
Doa (doa pribadi dan doa bersama), Kitab Suci (renungan, refleksi, meditasi, bacaan rohani
lainnya), Liturgi yang dihayati (Ekaristi sebagai puncaknya, Ibadat). Dalam penelitian ini, bagianbagian
 
yang mencakup dalam hidup rohani tersebut akan didalami dan diberikan pelatihan
pembentukan diri mahasiswa. Sehingga menjadi bagian hidup dan spiritualitas calon guru
pendidikan keagamaan katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif dengan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
secara terperinci untuk memahami masalah sosial yang dihadapi oleh manusia yang akan diteliti
di Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak. Hidup rohani merupakan hal mendasar yang
dapat membentuk diri dan sumber dari pelayanan. Hidup rohani atau Spiritualitas adalah hubungan
pribadi seorang beriman dengan Allahnya melalui praktik; hidup doa, bacaan kitab suci dan
perayaan-perayaan sakramen serta aneka perwujudannya dalam sikap dan perbuatan. Spiritualitas
merupakan “kualitas diri” (rohani) seseorang yang menyatu dalam atau ketika menanggapi dan
menyikapi situasi yang dihadapinya dalam waktu dan tempat tertentu. Kualitas diri (bobot rohani)
yang khas atau unik itu selalu dikaitkan dengan pengalaman seseorang tentang nilai dan
keyakinan-keyakinan kebudayaan dan agama, maupun nilai dan keyakinan sosial, ekonomi,
politik, serta ideologi tertentu. Spiritualitas atau bobot rohani seseorang selalu dikaitkan dengan
panggilan hidup serta nilai-nilai yang dianutnya. Bobot rohani seseorang tersebut yang
mengemuka di saat menanggapi dan menyikapi situasi konkrit yang dihadapinya sesuai dengan
panggilan hidup dan nilai-nilai yang dianutnya. Spiritualitas seseorang atau sekelompok orang,
bisa diamati lewat cara ia atau mereka mengungkapkan diri lewat semangat atau roh yang
mengarisbawahi pola hidup dan tingkah laku serta cara kerja mereka. 
 
Kata Kunci: Pembentukan Hidup Rohani dan Karakter, Calon Guru Keagamaan Katolik

Lampiran Tidak Tersedia