PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK BERBASIS PENDIDIKAN RAMAH ANAK

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: Ahmad MuntakhibMulyani Mudis TarunaWahab

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 100x

Dilihat 783x

Editor: SekretariatBLD

Abstrak:

Penguatan pendidikan karakter yang dibangun MAN 2 Kota Yogyakarta
tidak hanya melalui internal madrasah, melainkan juga dengan eksternal
madrasah, yaitu dengan Pondok Pesantren Ainul Yakin Kabupaten Gunungkidul.
Secara internal, MAN 2 Kota Yogyakarta menciptakan proses pembelajaran dan
pendidikan berjalan tanpa adanya kekerasan dan hukuman melainkan dengan
madrasah ramah anak. Sehingga ketika terdapat peserta didik yang nakal
disematkan sebagai peserta didik yang memiliki “energi berlebih”. Pondok
Pesantren Ainul Yakin Gunungkidul sebagai pesantren berkebutuhan khusus 
(difabel) menempatkan setiap santri memiliki potensi khusus yang mampu untuk
dioptimalisasi, yaitu dengan konsep ‘ilmal yaqin, ainul yaqin, atau haqqul yaqin,
baik santri serba bantu, santri arahan bantu maupun santri mandiri. Penelitian
dengan judul Pembentukan Karakter Peserta Didik Berbasis Pendidikan Ramah 
Anak   dengan fokus pada model kolaborasi penguatan pendidikan karakter.
Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa 1) kolaborasi MAN 2 Kota Yogyakarta
dengan Pondok Pesantren  Ainul Yakin Gunungkidul tanpa melalui Memorandum
of Understanding (MoU) melainkan melalui jalur ikatan emosional karena
pimpinan Pondok Pesantren itu merupakan alumni MAN 2 Kota Yogyakarta, 2) 
teknis pelaksanaan kolaborasi adalah ketika terdapat peserta didik MAN 2 yang 
memiliki “energi berlebih” mengikuti proses “pengabdian” di Pondok Pesantren
Ainul Yakin selama 1 minggu, dan 3) kolaborasi didukung oleh kuatnya hubungan
emosional MAN 2 Kota Yogyakarta dengan Pondok Pesantren Ainul Yakin
Gunungkidul.
Penguatan pendidikan karakter yang dibangun MAN 2 Kota Yogyakarta
tidak hanya melalui internal madrasah, melainkan juga dengan eksternal
madrasah, yaitu dengan Pondok Pesantren Ainul Yakin Kabupaten Gunungkidul.
Secara internal, MAN 2 Kota Yogyakarta menciptakan proses pembelajaran dan
pendidikan berjalan tanpa adanya kekerasan dan hukuman melainkan dengan
madrasah ramah anak. Sehingga ketika terdapat peserta didik yang nakal
disematkan sebagai peserta didik yang memiliki “energi berlebih”. Pondok
Pesantren Ainul Yakin Gunungkidul sebagai pesantren berkebutuhan khusus 
(difabel) menempatkan setiap santri memiliki potensi khusus yang mampu untuk
dioptimalisasi, yaitu dengan konsep ‘ilmal yaqin, ainul yaqin, atau haqqul yaqin,
baik santri serba bantu, santri arahan bantu maupun santri mandiri. Penelitian
dengan judul Pembentukan Karakter Peserta Didik Berbasis Pendidikan Ramah 
Anak   dengan fokus pada model kolaborasi penguatan pendidikan karakter.
Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa 1) kolaborasi MAN 2 Kota Yogyakarta
dengan Pondok Pesantren  Ainul Yakin Gunungkidul tanpa melalui Memorandum
of Understanding (MoU) melainkan melalui jalur ikatan emosional karena
pimpinan Pondok Pesantren itu merupakan alumni MAN 2 Kota Yogyakarta, 2) 
teknis pelaksanaan kolaborasi adalah ketika terdapat peserta didik MAN 2 yang 
memiliki “energi berlebih” mengikuti proses “pengabdian” di Pondok Pesantren
Ainul Yakin selama 1 minggu, dan 3) kolaborasi didukung oleh kuatnya hubungan
emosional MAN 2 Kota Yogyakarta dengan Pondok Pesantren Ainul Yakin
Gunungkidul.

Lampiran Tidak Tersedia