KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PEREKAT KERUKUNAN BERAGAMA PADA KOMUNITAS SAMIN BLIMBING SAMBONGREJO BLORA

Ketua Penelitian :

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: Rosidin

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 56x

Dilihat 407x

Editor: blasemarang

Abstrak:

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan (1) mengetahui nilai-nilai positif  kearifan  lokal yang dianut dan dikembangkan pada komunitas Samin ; (2) memahami dinamika kehidupan agama dan kearifan lokal yang dianut dan dikembangkan oleh komunitas Samin dalam hubungan antar umat beragama. Penelitian ini menemukan beberapa praktek kearifan lokal berkaitan dengan kerukunan umat yang masih dipegang teguh. Nilai-nilai kerukunan dalam tradisi manganan (sedekah bumi),kenduri idul fitri, malam sanga, sambatan, rewang dan jagong masih lestari pada komunitas Samin Blimbing Sambongrejo ini.

 Berkaitan dengan pikiran orang Samin yang cukup sederhana, tidak berlebihan dan apa adanya. Tujuan hidup mereka yaitu Demen, Becik, Rukun, Seger, Waras. Adapun larangan dalam beretika berupa pantangan untuk tidak : Jrengki (membuat fitnah), srei (serakah), panasten (mudah tersinggung/membenci sesama), dahpen (mendakwa tanpa bukti) , kemeren (iri hati/sirik). Ajaran ini menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi dalam komunitas Samin terhadap siapa saja yang dijumpai.

 

Kata kunci : Kearifan lokal, kerukunan dan komunitas Samin

Lampiran Tidak Tersedia

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan (1) mengetahui nilai-nilai positif  kearifan  lokal yang dianut dan dikembangkan pada komunitas Samin ; (2) memahami dinamika kehidupan agama dan kearifan lokal yang dianut dan dikembangkan oleh komunitas Samin dalam hubungan antar umat beragama. Penelitian ini menemukan beberapa praktek kearifan lokal berkaitan dengan kerukunan umat yang masih dipegang teguh. Nilai-nilai kerukunan dalam tradisi manganan (sedekah bumi),kenduri idul fitri, malam sanga, sambatan, rewang dan jagong masih lestari pada komunitas Samin Blimbing Sambongrejo ini.

 Berkaitan dengan pikiran orang Samin yang cukup sederhana, tidak berlebihan dan apa adanya. Tujuan hidup mereka yaitu Demen, Becik, Rukun, Seger, Waras. Adapun larangan dalam beretika berupa pantangan untuk tidak : Jrengki (membuat fitnah), srei (serakah), panasten (mudah tersinggung/membenci sesama), dahpen (mendakwa tanpa bukti) , kemeren (iri hati/sirik). Ajaran ini menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi dalam komunitas Samin terhadap siapa saja yang dijumpai.

 

Kata kunci : Kearifan lokal, kerukunan dan komunitas Samin

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia