Ketua Penelitian : Neneng Habibah
Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota:
Publisher: BLA-Jakarta
Diunduh: 102x
Dilihat 555x
Editor: SekretariatBLD
Abstrak:
Model pendidikan agama pada masyarakat adat memberikan berbagai kekayaan modal sosial dan kultural yang sulit untuk diseragamkan. Pendidikan agama untuk masyarakat adat bukan berarti pertentangan antara ajaran agama dengan budaya lokal setempat, tetapi saling melengkapi, mengisi, dan terintegrasi. Kehadiran negara, dalam hal ini Kementerian Agama, juga dipandang penting sebagai fasilitator dan penyedia layanan pendidikan. Karena itu, penguatan kelembagaan pendidikan agama dan juga peningkatan kompetensi sumber daya para pengelolanya harus menjadi prioritas. Ini harus dilakukan supaya pendidikan agama lebih berkualitas, inklusif, dan berkeadilan.
|
Model pendidikan agama pada masyarakat adat memberikan berbagai kekayaan modal sosial dan kultural yang sulit untuk diseragamkan. Pendidikan agama untuk masyarakat adat bukan berarti pertentangan antara ajaran agama dengan budaya lokal setempat, tetapi saling melengkapi, mengisi, dan terintegrasi. Kehadiran negara, dalam hal ini Kementerian Agama, juga dipandang penting sebagai fasilitator dan penyedia layanan pendidikan. Karena itu, penguatan kelembagaan pendidikan agama dan juga peningkatan kompetensi sumber daya para pengelolanya harus menjadi prioritas. Ini harus dilakukan supaya pendidikan agama lebih berkualitas, inklusif, dan berkeadilan.
|