Ketua Penelitian : H. Wahab
Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota: H. Wahab
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 40x
Dilihat 348x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Beberapa fakta sosial di masyarakat menunjukkan bahwa terdapat beberapa problem sosial yang perlu mendapat perhatian serius. Kasus-kasus seperti pelecehan seksual, perendahan martabat wanita, konflik antar-etnis dan komunitas, kekerasan atas nama agama, korupsi, penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba), dan perkelahian pelajar adalah berita dominan yang menghiasi banyak media tiap hari. Jika kita telisik lebih lanjut, maka hal-hal yang mulai luntur dan hilang dari masyarakat kita dan juga para remaja usia sekolah adalah etika, sopan santun, toleransi, saling menghormati, menerima pendapat yang berbeda, cinta damai, kejujuran, rasa nasionalisme, rasa tanggungjawab, dan sejenisnya. (Kemdikbud, 2013: 1).
Pendidikan karakter tidak hanya sampai pada tataran kognisi saja, tetapi juga menyentuh pada aspek internalisasinya. Internalisasi yang dimaksud merupakan pengaturan ke dalam pikiran atau kepribadian, perbuatan nialai-nilai, patokan-patokan ide atau praktek dari orang-orang lain menjadi bagian dari diri sendiri (Kartono: 2000; 236, dalam http: shvong.com/social sciences/education/2175756, diunduh pada tgl.11-09-2013, jam15.40).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui internaslisasi nilai-nilai karakter bangsa melalui PAI pada peserta didik SMAN 1 Surakarta dan SMAN 1 Salatiga dalam kehidupan di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat evaluatif yang dirancang menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, dan Product) (Stufflebeam dalam Daryanto, 1999:88-89).
Temuan penelitian adalah : (1) Strategi penanaman nilai-nilai karakter bangsa melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Isalm (PAI) pada peserta didik di SMAN 1 Surakarta maupun Salatiga menggunakan kebijakan-kebijakan, sarana dan prasarana, unsur pengaruh (komite sekolah, guru, alumni, dan karyawan), budaya sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler, (2) Nilai-nilai karakter bangsa yang telah diwujudkan dalam sikap dan perilaku peserta didik SMAN 1 Surakarta dan SMAN 1 Salatiga di sekolah berupa nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai, (3) Peran kepala sekolah dan guru PAI dalam upaya mengembangkan internalisasi nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik adalah menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah, membuat kebijakan-kebijakan/ regulasi yang mempunyai relevansi dengan implementasi pendidikan secara umum maupun upaya mengembangkan internalisasi karakter bangsa bagi peserta didik, dan (4) Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik SMAN 1 Surakarta dan SMAN Salatiga adalah belum intensifnya pemantaun karakter peserta didik ketika sudah berada di luar sekolah (lingkungan sosial) serta belum tersedianya laboratorium untuk Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kata kunci : internalisasi, nilai-nilai karakter bangsa, PAI, dan peserta didik
Beberapa fakta sosial di masyarakat menunjukkan bahwa terdapat beberapa problem sosial yang perlu mendapat perhatian serius. Kasus-kasus seperti pelecehan seksual, perendahan martabat wanita, konflik antar-etnis dan komunitas, kekerasan atas nama agama, korupsi, penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba), dan perkelahian pelajar adalah berita dominan yang menghiasi banyak media tiap hari. Jika kita telisik lebih lanjut, maka hal-hal yang mulai luntur dan hilang dari masyarakat kita dan juga para remaja usia sekolah adalah etika, sopan santun, toleransi, saling menghormati, menerima pendapat yang berbeda, cinta damai, kejujuran, rasa nasionalisme, rasa tanggungjawab, dan sejenisnya. (Kemdikbud, 2013: 1).
Pendidikan karakter tidak hanya sampai pada tataran kognisi saja, tetapi juga menyentuh pada aspek internalisasinya. Internalisasi yang dimaksud merupakan pengaturan ke dalam pikiran atau kepribadian, perbuatan nialai-nilai, patokan-patokan ide atau praktek dari orang-orang lain menjadi bagian dari diri sendiri (Kartono: 2000; 236, dalam http: shvong.com/social sciences/education/2175756, diunduh pada tgl.11-09-2013, jam15.40).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui internaslisasi nilai-nilai karakter bangsa melalui PAI pada peserta didik SMAN 1 Surakarta dan SMAN 1 Salatiga dalam kehidupan di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat evaluatif yang dirancang menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, dan Product) (Stufflebeam dalam Daryanto, 1999:88-89).
Temuan penelitian adalah : (1) Strategi penanaman nilai-nilai karakter bangsa melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Isalm (PAI) pada peserta didik di SMAN 1 Surakarta maupun Salatiga menggunakan kebijakan-kebijakan, sarana dan prasarana, unsur pengaruh (komite sekolah, guru, alumni, dan karyawan), budaya sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler, (2) Nilai-nilai karakter bangsa yang telah diwujudkan dalam sikap dan perilaku peserta didik SMAN 1 Surakarta dan SMAN 1 Salatiga di sekolah berupa nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai, (3) Peran kepala sekolah dan guru PAI dalam upaya mengembangkan internalisasi nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik adalah menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah, membuat kebijakan-kebijakan/ regulasi yang mempunyai relevansi dengan implementasi pendidikan secara umum maupun upaya mengembangkan internalisasi karakter bangsa bagi peserta didik, dan (4) Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik SMAN 1 Surakarta dan SMAN Salatiga adalah belum intensifnya pemantaun karakter peserta didik ketika sudah berada di luar sekolah (lingkungan sosial) serta belum tersedianya laboratorium untuk Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kata kunci : internalisasi, nilai-nilai karakter bangsa, PAI, dan peserta didik