Ketua Penelitian : H. Wahab
Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota: A.M. Wibowo, S.Sos.I., M.S.I.Umi Muzayanah, S.Si., M.Pd.H. WahabHj. Yustiani
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 47x
Dilihat 510x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Penelitian ini berjudul Peran Rohis Dalam Pembentukan Perilaku Keagamaan Peserta Didik pada SMAN di Jawa Tengah. Penelitian ini mengambil lokus di SMAN 3 Pekalongan, SMAN 1 Kendal, SMAN 1 Ungaran, dan SMAN 1 Salatiga 3 di Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan tentang profil Organisasi Kerohanian Islam yang ada di SMA, baik dilihat dari bentuk organisasi maupun kegiatan keagamaan, (2) mendeskripsikan peran Kerohanian Islam dalam membentuk watak dan perilaku peserta didik SMA, (3) mendeskripsikan jaringan hubungan antara Rohis dengan alumninya dan pihak luar, dan (4) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk sikap dan perilaku keagamaan peserta didik SMA. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini berhasil menemukan 4 temuan penelitian yaitu; (1) rohis merupakan salah satu organisasi ekstrakurikuler yang berada pada sub organisasi OSIS pada seksi ketakwaan kepada tuhan Yang Maha Esa serta merupakan departemen semi otonom yang memiliki srtuktur ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, seksi bidang serta struktur pembina. (2) rohis memiliki peran positif dalam usaha pembentukan sikap dan perilaku keagamaan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan yang programkan dan dilaksanakannya. Peran positif tersebut terkait dengan upaya pembentukan sikap dan perilaku siswa yang berhubungan dengan perilaku terhadap Tuhan, orang tua, guru, sesama teman, alam sekitarnya dan organisasi. (3) pengurus rohis senantiasa menjalin hubungan komunikasi dengan Perguruan Tinggi Islam, Kepolisian, dinas Kesehatan dan para alumni rohis. Hubungan tersebut dalam rangka mendukung upaya penyemaian sikap dan perilaku keagamaan dalam kehidupan sekolah dan masyarakat. (4) faktor pendukung dan penghambat kegiatan rohis berupa internal dan eksterna meliputi Faktor pendukung internal berupa kepemimpinan ketua rohis, kompetensi pembina rohis, jalinan komunikasi, serta koordinasi dan konsulidasi para pengurus rohis, Faktor pendukung eksternal berupa kebijakan kepala sekolah, pendanaan, serta fasilitas. Sedangkan faktor penghambat rohis meliputi faktor penghambat internal berupa terbatasnya kapasitas tempat beribadah, keterbatasan waktu, serta ketiadaaan fasilitas laboratorium dan perpustakaan PAI.
Kata kunci: Rohis, pembentukan, perilaku, Keagamaan, Peserta didik
Penelitian ini berjudul Peran Rohis Dalam Pembentukan Perilaku Keagamaan Peserta Didik pada SMAN di Jawa Tengah. Penelitian ini mengambil lokus di SMAN 3 Pekalongan, SMAN 1 Kendal, SMAN 1 Ungaran, dan SMAN 1 Salatiga 3 di Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan tentang profil Organisasi Kerohanian Islam yang ada di SMA, baik dilihat dari bentuk organisasi maupun kegiatan keagamaan, (2) mendeskripsikan peran Kerohanian Islam dalam membentuk watak dan perilaku peserta didik SMA, (3) mendeskripsikan jaringan hubungan antara Rohis dengan alumninya dan pihak luar, dan (4) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk sikap dan perilaku keagamaan peserta didik SMA. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini berhasil menemukan 4 temuan penelitian yaitu; (1) rohis merupakan salah satu organisasi ekstrakurikuler yang berada pada sub organisasi OSIS pada seksi ketakwaan kepada tuhan Yang Maha Esa serta merupakan departemen semi otonom yang memiliki srtuktur ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, seksi bidang serta struktur pembina. (2) rohis memiliki peran positif dalam usaha pembentukan sikap dan perilaku keagamaan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan yang programkan dan dilaksanakannya. Peran positif tersebut terkait dengan upaya pembentukan sikap dan perilaku siswa yang berhubungan dengan perilaku terhadap Tuhan, orang tua, guru, sesama teman, alam sekitarnya dan organisasi. (3) pengurus rohis senantiasa menjalin hubungan komunikasi dengan Perguruan Tinggi Islam, Kepolisian, dinas Kesehatan dan para alumni rohis. Hubungan tersebut dalam rangka mendukung upaya penyemaian sikap dan perilaku keagamaan dalam kehidupan sekolah dan masyarakat. (4) faktor pendukung dan penghambat kegiatan rohis berupa internal dan eksterna meliputi Faktor pendukung internal berupa kepemimpinan ketua rohis, kompetensi pembina rohis, jalinan komunikasi, serta koordinasi dan konsulidasi para pengurus rohis, Faktor pendukung eksternal berupa kebijakan kepala sekolah, pendanaan, serta fasilitas. Sedangkan faktor penghambat rohis meliputi faktor penghambat internal berupa terbatasnya kapasitas tempat beribadah, keterbatasan waktu, serta ketiadaaan fasilitas laboratorium dan perpustakaan PAI.
Kata kunci: Rohis, pembentukan, perilaku, Keagamaan, Peserta didik