Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota: Samidi
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 37x
Dilihat 732x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Penelitian literatur (library research) terhadap Kitab Primbon Atassadhur Adammakna ini menggunakan metode analisis isi (content analysis) secara deskriptif analitis. Analisis dilakukan dengan pendekatan tasawuf, untuk mengungkapkan bagaimana konsepsi Jumbuhing kawula-Gusti yang ada dalam Kitab Primbon Atassadhur Adammkana. Pendekatan dalam hal ini bukan teori, metode, atau teknik, tetapi dalam pendekatan terkandung teori, metode, teknik, instrument dan sebagainya.
Perjalanan ruhaniah bagi kalangan Islam Kejawen untuk mencapai tujuan akhirnya, yaitu Jumbuh (bersatu) dengan Sang Pencipta. Ajaran Jumbuhing Kawula Gusti atau Wihdat al wujud, menyatunya Tuhan (Allah SWT) dengan manusia diolah secara ke-Jawa-an (Jawanisasi). Konsep menyatunya Tuhan dengan manusia (Jumbuhing Kawula Gusti) menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan secara tumpang tindih. Tuhan dilukiskan memiliki sifat-sifat yang sama dengan manusia, demikian juga dengan sebaliknya. Paham semacam ini dalam dunia filsafat disebut dengan Antropomorfisme. Meskipun demikian, nilai-nilai spiritual Jawa dalam kitab Primbon Atassadhur Adammakna mengajarkan agar manusia selalu membangun hubungan yang harmonis dengan Gusti atau Tuhan. Kawulo adalah ciptaan Tuhan yang berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Agar dapat kembali kepada Gusti Yang Mahasuci maka kawulo harus mensucikan diri lahir dan batin,
Laku spiritual untuk menggapai Jumbuhing kawula Gusti adalah dengan jalan pengendalian diri, melakukan berbagai latihan Samadhi (meditasi). Meditasi atau Samadhi ini bertujuan agar seseorang dapat membebaskan dirinya dari keadaan di sekitarnya, menghentikan segala fungsi tubuh, segala macam keinginan duniawi, dan nafsu jasmaniahnya. Laku spiritual dalam Kitab Primbon Atassadhur Adammakna dengan cara menekung, dari manekung inilah yang akan melahirkan kemampuan seseorang untuk dapat melaksanakan Salat Daim. Kemampuan Salat Daim ini dapat diperoleh dengan melakukan latihan secara daim atau terus menerus sepanjang hidup. Jika seseorang sampai pada kemampuan ruhaniah melakukan Salat Daim, maka dia dapat Jumbuh dengan Gusti, baik ketika masih hidup di dunia maupun sudah meninggal.
Kata Kunci : Jumbuhing Kawula-Gusti, Primbon, Laku Spiritual
Penelitian literatur (library research) terhadap Kitab Primbon Atassadhur Adammakna ini menggunakan metode analisis isi (content analysis) secara deskriptif analitis. Analisis dilakukan dengan pendekatan tasawuf, untuk mengungkapkan bagaimana konsepsi Jumbuhing kawula-Gusti yang ada dalam Kitab Primbon Atassadhur Adammkana. Pendekatan dalam hal ini bukan teori, metode, atau teknik, tetapi dalam pendekatan terkandung teori, metode, teknik, instrument dan sebagainya.
Perjalanan ruhaniah bagi kalangan Islam Kejawen untuk mencapai tujuan akhirnya, yaitu Jumbuh (bersatu) dengan Sang Pencipta. Ajaran Jumbuhing Kawula Gusti atau Wihdat al wujud, menyatunya Tuhan (Allah SWT) dengan manusia diolah secara ke-Jawa-an (Jawanisasi). Konsep menyatunya Tuhan dengan manusia (Jumbuhing Kawula Gusti) menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan secara tumpang tindih. Tuhan dilukiskan memiliki sifat-sifat yang sama dengan manusia, demikian juga dengan sebaliknya. Paham semacam ini dalam dunia filsafat disebut dengan Antropomorfisme. Meskipun demikian, nilai-nilai spiritual Jawa dalam kitab Primbon Atassadhur Adammakna mengajarkan agar manusia selalu membangun hubungan yang harmonis dengan Gusti atau Tuhan. Kawulo adalah ciptaan Tuhan yang berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Agar dapat kembali kepada Gusti Yang Mahasuci maka kawulo harus mensucikan diri lahir dan batin,
Laku spiritual untuk menggapai Jumbuhing kawula Gusti adalah dengan jalan pengendalian diri, melakukan berbagai latihan Samadhi (meditasi). Meditasi atau Samadhi ini bertujuan agar seseorang dapat membebaskan dirinya dari keadaan di sekitarnya, menghentikan segala fungsi tubuh, segala macam keinginan duniawi, dan nafsu jasmaniahnya. Laku spiritual dalam Kitab Primbon Atassadhur Adammakna dengan cara menekung, dari manekung inilah yang akan melahirkan kemampuan seseorang untuk dapat melaksanakan Salat Daim. Kemampuan Salat Daim ini dapat diperoleh dengan melakukan latihan secara daim atau terus menerus sepanjang hidup. Jika seseorang sampai pada kemampuan ruhaniah melakukan Salat Daim, maka dia dapat Jumbuh dengan Gusti, baik ketika masih hidup di dunia maupun sudah meninggal.
Kata Kunci : Jumbuhing Kawula-Gusti, Primbon, Laku Spiritual