PENGEMBANGAN MODEL MADRASAH IBTIDAIYAH DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (Implementasi tiga pilar manejemen berbasis madrasah di Kabupaten Lombok Barat)

Ketua Penelitian : H. Wahab

Kategori: Bahan Kebijakan

Anggota: Ahmad Muntakhib, S.Ag.

Publisher: BLA-Semarang

Diunduh: 38x

Dilihat 409x

Editor: blasemarang

Abstrak:

 Madrasah Ibtidaiah (MI) Yusuf Abdus Sattar dan NW bagik polak sengaja dipilih sebagai lokasi dan fokus penelitian, dengan pertimbangan sebagi berikut. Pertama, MI Yususf Abdussattar adalah madrasah yang pengelolaannya menjadi satu dengan pesantren. Kedua, MI NW bagik polak merupakan madrasah yang dikelola oleh ormas masyarakat terbesar di Nusa Tenggara Barat. Ketiga, daerah labuapi dan kediri merupakan basis orang-orang islam yang lebih mementingkan pendidikan madrasah dari pada yang lain. Keempat, penyelenggaraan pendidikan di madrasah yang dikelola orang Islam khususnya pesantren lebih mementingkan pengajaran dari pada hal-hal yang bersifat administrati.

Penelitian ini merupakan penelitian R&D (Research and Development) Borg and Gall yang dimodifikasi. Penelitian ini melalui tiga tahap besar yang disederhanakan dari sepuluh langkah Borg and Gall yaitu tahap pendahuluan, tahap pengembangan serta tahap validasi model.

Tahap pendahuluan merupakan tahap pengumpulan data riset dengan observasi, partisipasi, wanwancara, dan penelusuran dokumen. Tahap pengembangan merupakan tahap perumusan desain, evaluasi dan penyempurnaan. Tahap akhir adalah implementasi model.

Dari data lapangan didapatkan  bahwa madrasah masih relatif lemah dalam hal administrasi dan manajemen pelajaran, sistem manajemen pengelolaan, baik dilihat dari aspek manajerial maupun kepemimpinan, kondisi sarana dan prasarana yang kebanyakan kurang memenuhi standar mutu untuk kegiatan pembelajaran serta tenaga pendidik yang belum memenuhi standar kualifikasi.

Kata kunci : Madrasah, manajemen, administrasi dan kepemimpinan

Lampiran Tidak Tersedia

 Madrasah Ibtidaiah (MI) Yusuf Abdus Sattar dan NW bagik polak sengaja dipilih sebagai lokasi dan fokus penelitian, dengan pertimbangan sebagi berikut. Pertama, MI Yususf Abdussattar adalah madrasah yang pengelolaannya menjadi satu dengan pesantren. Kedua, MI NW bagik polak merupakan madrasah yang dikelola oleh ormas masyarakat terbesar di Nusa Tenggara Barat. Ketiga, daerah labuapi dan kediri merupakan basis orang-orang islam yang lebih mementingkan pendidikan madrasah dari pada yang lain. Keempat, penyelenggaraan pendidikan di madrasah yang dikelola orang Islam khususnya pesantren lebih mementingkan pengajaran dari pada hal-hal yang bersifat administrati.

Penelitian ini merupakan penelitian R&D (Research and Development) Borg and Gall yang dimodifikasi. Penelitian ini melalui tiga tahap besar yang disederhanakan dari sepuluh langkah Borg and Gall yaitu tahap pendahuluan, tahap pengembangan serta tahap validasi model.

Tahap pendahuluan merupakan tahap pengumpulan data riset dengan observasi, partisipasi, wanwancara, dan penelusuran dokumen. Tahap pengembangan merupakan tahap perumusan desain, evaluasi dan penyempurnaan. Tahap akhir adalah implementasi model.

Dari data lapangan didapatkan  bahwa madrasah masih relatif lemah dalam hal administrasi dan manajemen pelajaran, sistem manajemen pengelolaan, baik dilihat dari aspek manajerial maupun kepemimpinan, kondisi sarana dan prasarana yang kebanyakan kurang memenuhi standar mutu untuk kegiatan pembelajaran serta tenaga pendidik yang belum memenuhi standar kualifikasi.

Kata kunci : Madrasah, manajemen, administrasi dan kepemimpinan

Lampiran Tidak Tersedia

Lampiran Tidak Tersedia