Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota: Lilam Kadarin Nuriyanto
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 62x
Dilihat 480x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Penelitian tentang dinamika kerukunan umat beragama ini dilaksanakan di Kota Surakarta dengan sasaran penelitian para tokoh agama, tokoh masyarakat, aparat pemerintah, dan masyarakat. Surakarta menjadi basis garis keras sejak munculnya kelompok-kelompok keagamaan Islam yang berpaham radikal. Kota Surakarta dan sekitarnya yang dikenal sebagai daerah “sumbu pendek”, dimana sering terjadi kerusuhan masa dalam taraf nasional. Kerusuhan reformasi di Jakarta, eksesnya merambat sampai ke kota Surakarta. Tujuan penelitian untuk mengetahui pola-pola, faktor pendukung, dan faktor penghambat dalam pengelolaan kerukunan antarumat beragama di kota Surakarta. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif. Pola pengelolaan antarumat beragama bisa dilihat dari Consensual Processes terdiri dari isolation, information, mutual communication, collaboration, coordination, commitment, team work, dan cooperation. Pada tahapan team work (membentuk sebuah model kerjasama) dimana di kota Surakarta telah terbentuk forum-forum dialogis diantara para tokoh lintas agama, beberapa model kerjasama lintas agama (interfaith) seperti Lembaga Perdamaian Lintas Agama dan Golongan (LPALG), Sobat Anak Surakarta (SAS), Forum Pemuda Lintas Agama (Forplas), kearifan dalam pengelolaan tempat ibadah yang letaknya saling berdekatan, dialog diantara para tokoh umat beragama dengan pemerintah melalui FKUB. Pada tahap cooperation dimana sudah terbentuk relasi nyata antarumat beragama dalam mewujudkan suasana rukun antarumat beragama.
Kata Kunci : Kerukunan, Antarumat, dan Agama
Penelitian tentang dinamika kerukunan umat beragama ini dilaksanakan di Kota Surakarta dengan sasaran penelitian para tokoh agama, tokoh masyarakat, aparat pemerintah, dan masyarakat. Surakarta menjadi basis garis keras sejak munculnya kelompok-kelompok keagamaan Islam yang berpaham radikal. Kota Surakarta dan sekitarnya yang dikenal sebagai daerah “sumbu pendek”, dimana sering terjadi kerusuhan masa dalam taraf nasional. Kerusuhan reformasi di Jakarta, eksesnya merambat sampai ke kota Surakarta. Tujuan penelitian untuk mengetahui pola-pola, faktor pendukung, dan faktor penghambat dalam pengelolaan kerukunan antarumat beragama di kota Surakarta. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif. Pola pengelolaan antarumat beragama bisa dilihat dari Consensual Processes terdiri dari isolation, information, mutual communication, collaboration, coordination, commitment, team work, dan cooperation. Pada tahapan team work (membentuk sebuah model kerjasama) dimana di kota Surakarta telah terbentuk forum-forum dialogis diantara para tokoh lintas agama, beberapa model kerjasama lintas agama (interfaith) seperti Lembaga Perdamaian Lintas Agama dan Golongan (LPALG), Sobat Anak Surakarta (SAS), Forum Pemuda Lintas Agama (Forplas), kearifan dalam pengelolaan tempat ibadah yang letaknya saling berdekatan, dialog diantara para tokoh umat beragama dengan pemerintah melalui FKUB. Pada tahap cooperation dimana sudah terbentuk relasi nyata antarumat beragama dalam mewujudkan suasana rukun antarumat beragama.
Kata Kunci : Kerukunan, Antarumat, dan Agama