Kategori: Bahan Kebijakan
Anggota: Rosidin
Publisher: BLA-Semarang
Diunduh: 75x
Dilihat 334x
Editor: blasemarang
Abstrak:
Konflik sosial sering muncul akibat krisis keagamaan. Ini akibat klaim kebenaran (truth claim) atas tafsir serta kuatnya sikap eksklusif beragama sehingga banyak gerakan keagamaan radikal. Di sisi lain, ternyata majelis-majelis dzikir dan sholawat bermunculan di sana. Salah satu majelis sholawat yang berkembang pesat adalah Majelis Jamaah Muji Rasul (JAMURO).
Permasalahannya adalah bagaimana latar belakang berdiri, peran yang dimainkan dan respon masyarakat terhadap Jamuro dalam upaya deradikalisasi gerakan keagamaan. Penelitian ini kualitatif dengan pendekatan sosiologi agama. Data kumpulkan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif.
Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Majelis JAMURO lahir mengcounter paham yang membid’ahkan dan mengkafikan ritual keagamaan Islam tradisional. Selain itu, membangkitkan kembali spiritualitas di kota yang makin pudar. (2) Ciri khas majelis ini bacaan maulid al barzanji disamping tausyiah untuk membatasi dan membentengi diri dari paham atau gerakan Islam radikal (3) Kehadiran Jamuro disambut masyarakat luas secara positif. Bahkan muncul rintisan majelis Jamuro kecil seperti Jimat (Jamaah Iman mantep ati tentrem) dan Tomat (Tobat Maksiat).
Kata kunci : Sufisme Kota, deradikalisasi dan gerakan keagamaan
Konflik sosial sering muncul akibat krisis keagamaan. Ini akibat klaim kebenaran (truth claim) atas tafsir serta kuatnya sikap eksklusif beragama sehingga banyak gerakan keagamaan radikal. Di sisi lain, ternyata majelis-majelis dzikir dan sholawat bermunculan di sana. Salah satu majelis sholawat yang berkembang pesat adalah Majelis Jamaah Muji Rasul (JAMURO).
Permasalahannya adalah bagaimana latar belakang berdiri, peran yang dimainkan dan respon masyarakat terhadap Jamuro dalam upaya deradikalisasi gerakan keagamaan. Penelitian ini kualitatif dengan pendekatan sosiologi agama. Data kumpulkan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif.
Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Majelis JAMURO lahir mengcounter paham yang membid’ahkan dan mengkafikan ritual keagamaan Islam tradisional. Selain itu, membangkitkan kembali spiritualitas di kota yang makin pudar. (2) Ciri khas majelis ini bacaan maulid al barzanji disamping tausyiah untuk membatasi dan membentengi diri dari paham atau gerakan Islam radikal (3) Kehadiran Jamuro disambut masyarakat luas secara positif. Bahkan muncul rintisan majelis Jamuro kecil seperti Jimat (Jamaah Iman mantep ati tentrem) dan Tomat (Tobat Maksiat).
Kata kunci : Sufisme Kota, deradikalisasi dan gerakan keagamaan